September, Maluku Alami Deflasi
AMBON, Siwalimanews – Bank Indonesia Perwakilan Maluku mencatat, pada periode September 2020 ini Maluku mengalami deflasi dengan indeks harga konsumen tercatat 0,19% dan secara bulanan, turun dibandingkan periode Agustus yang mencatat inflasi 0,37%.
“Secara tahunan inflasi Maluku tercatat 1,43% dan secara tahun berjalan mengalami inflasi 0,95%,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Noviarsano Manulang dalam rilis yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (2/10).
Inflasi Maluku ini masih lebih rendah dari target pencapaian inflasi tahun 2020 yang ditetapkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebesar 3%±1% (yoy).
Penurunan tekanan inflasi pada September 2020 disebabkan terjadinya deflasi pada kelompok makanan, minuman yang utamanya disebabkan oleh turunnya harga sayuran terutama sawi hijau dan kangkung di Maluku.
“Penurunan inflasi Maluku pada September 2020 juga didorong oleh deflasi angkutan udara sebagai akibat turunnya harga tiket angkutan udara,” ujarnya.
Baca Juga: Pertamina Mulai Bangun Tangki LPG di AmbonPenurunan harga tersebut sejalan dengan turunnya tingkat okupansi penumpang pesawat udara terutama untuk rute Ambon-Jakarta, akibat pemberlakuan PSBB total di Jakarta. Harga tiket angkutan udara pada September 2020 mengalami deflasi hingga 0,82%.
Di sisi lain, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya mengalami inflasi. Kelompok ini mengalami inflasi 0,65% pada September sejalan dengan pelonggaran PSBB yang diberlakukan di Maluku.
“Selain itu, berdasarkan informasi dari hasil Liaison KPw BI Maluku, beberapa pelaku usaha industri pengolahan juga telah kembali melakukan aktivitas produksi meskipun belum dalam kapasitas penuh seperti kondisi sebelum pandemi,” ucapnya.
Pada September 2020, TPID Maluku bersinergi dengan satgas pangan dan stakeholder untuk memberikan perhatian khusus terhadap ketersediaan pasokan bahan pokok saat penerapan PSBB transisi di Kota Ambon.
Dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok di Maluku, TPID juga telah melakukan rapat koordinasi dan FGD untuk membahas rencana perpanjangan kerjasama antar daerah dengan Sulsel dan Jatim.
“Dalam upaya untuk Tingkatkan produktifitas hasil pertanian, KPw BI Maluku telah bersinergi dengan BPTP Maluku untuk manfaatkan teknologi bioaktivator EM-4 untuk pembuatan pupuk kompos organik pada klaster bawang merah, di Wearbut, Kabupaten Malra,” jelasnya.
Inflasi Provinsi Maluku sepanjang tahun 2020 diperkirakan berada pada level rendah dan stabil. Untuk itu, Kantor Perwakilan BI Maluku senantiasa berkoordinasi dan bersinergi dengan pemda dan seluruh OPD, TPID, satgas pangan, para pelaku usaha, dan pihak terkait lainnya untuk mengendalikan harga.
“Adapun pengendalian inflasi di Maluku dilakukan melalui strategi kebijakan 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,” pungkasnya. (Mg-5)
Tinggalkan Balasan