AMBON, Siwalimanews – Berdasarkan data yang dihimpun dari bank-bank penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yakni BNI, BRI daj Bank Mandiri, penyaluran KUR di Provinsi Maluku pada triwulan II menunjukan pertumbuhan positif.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, Bambang Hermanto mengatakan, KUR triwulan II tercatat sebesar 35,50 persen atau senilai Rp.  247.05 miliar menjadi sebesar Rp. 943.06 miliar yang sudah tersalurkan kepada 54.194 debitur.

“Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan posisi triwulan I yang tercatat sebesar 28,89 persen,”kata Hermanto kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (16/9).

Dikatakan, untuk Non Performing Loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah tercatat 2,49 persen, lebih rendah dibandingkan dengan posisi triwulan I yang tercatat 2,76 persen.

“Kita terus melakukan pengawasan sehingga angka NPL terus mengalami penurunan,”ujarnya.

Baca Juga: 406 Kos-kosan Tercatat Jadi Wajib Pajak

Selain KUR untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),  dan KUR penempatan kerja, tapi terdapat jenis KUR khusus yang diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha untuk komoditas perkebunan rakyat dan peternakan rakyat serta perikanan.

Dijelaskan, KUR nelayan dan pariwisata merupakan KUR khusus yang dapat dimanfaatkan masyarakat. KUR khusus untuk komoditas perikanan rakyat adalah KUR yang diberikan kepada kelompok yang dikelola secara bersama dalam bentuk klaster dengan menggunakan mitra usaha untuk komoditas perikanan rakyat yang diberikan senilai Rp. 25 juta hingga Rp. 500 juta. Sedangkan penyaluran KUR Pariwisata diberikan untuk kegiatan usaha dibidang pariwisata.

“Program KUR khusus ini dapat memberikan peluang kepada masyarakat yang bergerak disektor perikanan dan pariwisata yang ada di provinsi Maluku, untuk mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dan perlu didukung pula oleh pemerintah dalam melakukan pendampingan dan pembinaan,”jelasnya.

Sedangkan untuk kredit UMKM,  kata Hermanto pada triwulan I penyaluran kredit UMKM di Maluku meningkat 13,85 persen atau senilai Rp.  428,45 miliar menjadi Rp. 3,52 triliun.

“Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengam posisi triwulan I yang tercatat sebesar 21,12 persen. Yang mana, didominasi kepada usaha kecil Rp 1,5 triliun atau sebesar 44,51 persen dari total kredit UMKM,”katanya.

Ia menambahkan, untuk NPL kredit UMKM triwulan II tercatat sebesar 3,61 persen rendah dibandingkan dengan posisi triwulan I yang tercatat 4,88 persen. (S-40)