AMBON, Siwalimanews – Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang mengakui, kalau istrinya yang juga Kepala Dinas Sosial Kota Ambon positif terpapar Covid-19. Sedangkan ia bersama anak-anaknya negatif.

Dijelaskan, istrinya terpapar Covid-19 dari salah satu staffnya di Dinas Sosial Kota Ambon yang juga positif dan terkonfirmasi pasien kasus 31 berinisial HK. Sedangkan HK ini juga terpapar dari pasien terkonfirmasi kasus 22 berinisial D dan pasien D ini terpapar dari pasien terkonfirmasi 15 berinisial HB.

“Jadi nyonya kena dari salah satu stafnya dan nonya masuk pasien terkonfirmasi kasus 56. Kebetulan saat ini Dinas Sosial sementara bagikan sembako kepada masyarakat,” ungkap Kasrul dalam keterangan persnya kepada wartawan di lantai VI Kantor Gubernur Maluku, Kamis (14/5)

Kasrul yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Provinsi Maluku ini mengaku, sebelum mengetahui istrinya positif Covid-19, pada tanggal 3 mei, hasil swab dari kasus 31 inisial HK ini keluar dan dinyatakan positif.

Ketika mengtahui staffnya HK positif, istyrinya langsung di rapid test dan pada tanggal 7 diambil swab untuk diuji di BTKL-PP Ambon. Pada 11 Mei hasil swab istrinya keluar dan terkonfirmasi posotif Covid-19.

Baca Juga: Pemkab Aru Belum Selesai Refocusing APBD

“Sedangkan saya dan anak-anak hasil swabnya juga sudah keluar dan dinyatakan negatif,” tutur Kasrul.

Setelah hasil swab keluar kata Kasrul, istrinya langsung melakukan isolasi mandiri di rumah. Selain itu, para tetangga juga diberitahukan dan semuanya mendukung istrinya dikarantina di rumah bahkan para tetangga memberikan support agar istrinya cepat sembuh.

“Saya mau bilang corona ini dia tidak menengal orang dan jabatan, apakah itu bawahan, kepala dinas, agama tetap dia libas,” tandas Kasrul.

Menurutnya, kondisi kesehatan istrinya sampai dengan saat ini dalam kondisi baik sehingga masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG). Saat ini banyak dukungan yang datang kepada istrinya untuk lekas sembuh.

“Saya mau kasih ingat, kita semua harus saling curiga, saya selalu kasih ingat lewat candaan, tetapi kita harus saling curiga, mislanya saya dekat dengan pak Hen, kita tidak tahu pak Hen ini berinteraksi dengan siapa, jadi harus saling curiga,” himbaunya.(S-39)