DOBO, Siwalimanews – Ditengah kendela refocusing  APBD untuk penundaan penyaluran sebagian Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 50 persen yang hingga kini belum tuntas dilakukan Pemerintah Kabupaten Aru, namun pekerjaan fisik tetap berjalan lancar.

Kondisi demikian membuat publik mengaitkan dengan adanya kepentingan di tahun politik dengan mengesampingkan kepentingan daerah seutuhnya.

Mantan anggota DPRD Aru, Laganti Hutandjalay bahwa pemotongan 50 persen ini mestinya mudah, jika semuanya memiliki hati nurani dan kesadaran bersama menyikapi kondisi yang terjadi saat ini.

“Mestinya pemotongan ini mudah saja, jika semua pemangku jabatan dalam pemerintahan maupun DPRD  miliki hati nurani dan kesadaran bersama akan kepentingan daerah di tengah kondisi saat ini,” ungkapnya kepada Siwalimanews di Dobo.

Dikatakan, refocusing 50 persen DAU ini mestinya sudah selesai sehingga laporannya sudah ada di Kementerian Keuangan guna transferan DAU.

Baca Juga: Pemda Aru Salurkan Bansos bagi Mahasiswa

“Jika ada jendela, maka seluruh proyek fisik ditiadakan dulu, sehingga anggarannya bisa klop 50 persen sesuai SKB dua Menteri tersebut, karena untuk seragam seluruh OPD tidak mungkin,” ucapnya.

Menurutnya, ada OPD yang DIPA kecil dibawa kecamatan, dan ini tidak bisa bila harus diseragamkan, maka baiknya proyek fisik ditiadakan, karena dijamin dalam aturan saat ini, yang sudah lelang bisa dibatalkan atau yang sudah jalan ditunda pembayarannya.

Sekretaris Pansus Covid-19 DPRD Aru, Djafarudin Hamu menambahkan, sesuai hasil rapat dengan pemda, terkait proyek yang sudah jalan itu akan di tangguhkan pembayaran di tahun 2021.

“Proyek yang sudah jalan ditangguhkan pembayaran di tahun 2021 dan sudah ada kesepakatan antara Pemda Aru dengan pihak ketiga,” ungkapnya.

Sementara yang sudah lelang dipending atau dibatalkan, karena itu dijamin dalam aturan ditengah pandemi Covid-19 saat ini. (S-25)