AMBON, Siwalimanews – Kendatipun Pemprov Maluku telah mendistribusi Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan Rapid Test pada 11 kabupaten/kota di Maluku, ternyata sejumlah kabupaten ada yang belum menerima.

Beberapa kabupaten yang belum menerima APD bagi tenaga medis yaitu, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur. Sedangkan Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kabupaten Buru sudah menerima tetapi dinilai masih kurang. Begitu juga di Kabupaten Aru dan Bursel sudah menerima.

Kepala Dinas Kesehatan Malteng yang juga masuk dalam tim gugus percepatan penanggulangan Covid-19, Jenny Adijaya bahwa, pihaknya belum menerima.

“Kita belum terima APD. Jadi kita belum tahu berapa banyak yang akan kita terima. Mungkin bantuan­nya sedang dalam  perjalanan. Kita memang sudah menyampaikan  permintaan. Nanti kalau sudah ada akan kita sampaikan” tandas Adi­jaya kepada Siwalima di Masohi, Kamis (2/4).

Sesuai rencana, katanya, pihaknya akan membagikan ADP bantuan Pemrov Maluku itu ke-3 rumah sakit dan 33  Puskesmas di Malteng. Na­mun demikian pihaknya akan me­nyesuaikan dengan jumlah atau rincian bantuan yang akan diterima nanti.

Baca Juga: DPRD Tinjau Dua Pintu Masuk Ambon

“Rencana kita bagikan di 3 rumah sakit yang ada di Malteng, serta 33 Puskemas yang tersebar di 18 ke­camatan yang ada di Malteng. Tek­nisnya akan diatur sesuai dengan jumlah bantuan nanti. Jika cukup dan sesuai dengan kebutuhan kita, maka akan langsung kita sebarkan,” ujar Adijaya.

Dia mengaku, APD sangat pen­ting  untuk melindungi petugas kesehatan dalam melayani dan me­rawat Pasien dengan Covid-19. Olehnya pihaknya sangat membu­tuhkan bantuan APD dimaksud, disampikan juga berupaya menyiap­kan APD dengan Alokasi Penda­patan dan Belanja Daerah (APBD) Maluku Tengah.

Selain Malteng, Kabupaten SBT juga belum menerima APD bantuan dari  Pemprov Maluku.

“Kami belum terima APD, namun informasi yang kami terima bahwa APD tersebut sudah diantar dan masih dalam perjalanan menuju ka­bupaten SBT,” ungkap Kepala dinas Kesehatan SBT Abas Rumata­merik kepada Siwalima di Bula, Kamis (2/4)

Dikatakan, APD yang akan dite­rima oleh pemkab ABT sebanyak 107, Rapid Test sebanyak 50 pis atau dua dos, dan Obat Multi fitamin sebanyak 1 paket.

“ Kami akan terima APD sebanyak 107, Rapid Test sebanyak 50 pis atau dua dos, dan Obat Multi fitamin sebanyak 1 paket,” Ungkap Rumata­merik.

Baru Punya 2

Sangat mengkhawatirkan, Kabu­pa­ten Buru yang status Orang Dalam Pemantauan (ODP) kian terus bertambah hingga 33 kasus, ter­nyata tim medisnya belum ditunjang dengan peralatan kesehatan yang memadai.

Wartawan media ini melaporkan, ruang isolasi yang sedang dikerja­kan di RSU Lala juga belum kunjung rampung.

Karena itu, Satgas Penanggu­langan Covid 19 Kabupaten Buru mengambil langkah darurat dengan menyewakan penginapan Silta yang tidak jauh dari dari rumah sakit Lala.

Jubir Covid 19 Kabupaten Buru, Nani Rahim yang dikonfirmasi, Kamis (2/4) sore mengakui yang  sudah  diterima RSU Namlea. antara kain APD lengkap 2 psg, Baju haz­mat 50 buah, masker N95 2 box, masker bedah 2 bok dan rapid test 2 boks.

Namun diakuinya, kalau yang sudah ada di tangan kesehatan Ka­bu­paten Buru itu masih belum memenuhi kebutuhan.

Karena itu Pemkab Buru sendiri ada memasok tambahan ADP leng­kap sebanyak 200 pasang

Saat diberitahu ada keterangan dari staf ahli gubernur yang meng­informasikan ada pasukan 2000 ADP dan 6000 rapid test yang telah tiba dan akan didistribusikan ke 11 ka­bupaten/kota, jubir covid19 Buru ini mengaku belum dikirimi bantuan tersebut.

SBB tak Cukup

Sementara untuk Kabupaten SBB, sudah menerima ADP tetapi dinilai tidak cukup.

Bantuan ADP yang diterima Pem­da SBB  yang disalurkan Tim Gugus Percepatan Penanggulangan  dan Pencegahan Virus Coron Covid 19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku ke SBB hanya sekitar 54 buah saja berupa baju pelindung 50 buah, kacamata 2 pasang dan hem 2 buah.

“Jumlah untuk bantua APD be­rupa baju, kacamata, dan helm untuk tim medis di SBB sangat tidak cukup.Terkait isu yang berkembang kalau bantuan ADP sebanyak 1000  buah masuk SBB itu tidak benar,” ungkap Ketua Tim Gugus percepa­tan penanggulangan dan pencega­han Covid 19 SBB dr. Anis Tapang kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Kamis (2/4).

Ia mengaku, bantuan APD yang disalurkan Pemprov Maluku sudah diterima, hanya berupa baju pelin­dung, kacamata dan helm, tetapi untuk bantuan lainnya tidak ada. Tak hanya itu, ungkap Tapang,

Lanjutnya, untuk penangan Covid 19 di SBB pemerintah daerah juga mengusulkan pengadaan APD, dan perlengkapan kesehatan lainnya, karena dengan keterbatasan penda­naan untuk APD, maka disesuaikan untuk kebutuhan medis, maupun paisen.

“Dengan jumlah bantuan ADP yang masih kurang itu, mungkin hingg saat ini SBB belum ada kasus yang serius, sehingga kita hanya dapat jatah sebanyak 54 buah saja,” tuturnya.

Bursel & Aru

APD serta alat Rapid Diagnostic Test (RDT) bantuan Pemerintah Provinsi Maluku  telah tiba di Buru Selatan dan Kabupaten Kepuluan Aru.

“Iya, APD bantuan pemprov su­dah kita terima  begitupun alat rapid testnya,” ungkap Ketua Gugus Tu­gas Bursel, Tagop Sudarsono Sou­lisa kepada Siwalima, melalui pesan WhatsAppnya, Kamis (2/4).

Selain bantuan dari Pemerintah Provinsi Maluku, kata Tagop. Pem­kab Bursel juga telah menyediakan sejumlah APD dan peralatan kese­hatan lainnya serta obat-obatan dalam rangka percepatan penanga­nan virus corona.

Sementara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru telah menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dari Pemerintah Provinsi Maluku.

“Ia benar bantuan APD dari Provinsi sudah kita terima,” ungkap Wakil Ketua Sekretariat tim Gugus Tugas Fredik Hendrik, kepada Siwalima di media center tim Kamis (2/4).

Menurutnya, berdasarkan penjelasan dari pihak RSUD Cenderawasih Dobo, bahwa bantuan APD dari Pemerintah Provinsi Maluku sudah diterima yang terdiri dari 50 baju pengaman (sekali pakai), 2 buah kaca mata, 2 buah helm dan 2 sepatu bot

APD bantuan Pemerintah Provinsi ini akan digunakan tenaga medis yang ditugaskan untuk penanganan pasien sebanyak 5 orang yang terdiri dari 2 dokter spesialis dan 3 dokter umum.(S-36/S-48/S-31/S-47/S-25)