Rumra Terima Keluhan Warga Kilmasa Alami Gagal Panen
SAAT menjaring aspirasi, Ketua Komisi I DPRD Maluku Amir Rumra menyambangi masyarakat di Desa Kilmasa, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Kamis (23/2).
Di desa tersebut masyarakat mengeluhkan kondisi gagal panen, tanaman umur panjang yang terjadi pada Oktober 2022 yang Imbas dari musim hujan ekstrim, yang mengakibatkan musim kelaparan atau rawan pangan di kawasan tersebut.
Salah seorang warga Albertinus Lambiombir menyampaikan, permintaan masyarakat terkait penanggulangan hal tersebut namun belum mengetahui mekanismenya.
“Saya minta kepada bapak kiranya bisa membantu saudara-saudara kami yang saat ini mengalami kondisi rawan pangan, untuk makan saja susah,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi ini sudah terjadi dari tahun lalu namun pemerintah kabupaten melalui dinas ketahanan pangan lamban dalam menangani permasalahan tersebut.
Baca Juga: BPS Laksanakan FGD Publikasi MBD Dalam Angka Tahun 2023Dikatakan, kami minta bibit dan pupuk dari dinas teknis terkait juga edukasi penanggulangan hama tanaman, agar kondisi ini bisa tertangani dengan baik, pemerintah jangan diam saja melihat kondisi real masyarakat.
Terkait hal tersebut, Rumra yang mengaku kaget akan kondisi tersebut bergerak cepat mengunjungi kantor desa setempat dan mendapatkan penjelasan resmi dari kepala Desa Kilmasa Yanto Lartutul.
“Sudah kami sampaikan ke Pemerintah Kabupaten KKT lewat dinas ketahanan pangan mengenai kondisi yang terjadi di wilayah ini, direncanakan minggu depan bakal ada kunjungan dari pemerintah kabupaten KKT,” jelasnya.
Menanggapi keluhan warga, Rumra menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan Penjabat Bupati KKT Daniel Indey dan meminta penanggulangan secepat mungkin.
“Jadi keluhan warga akan saya tampung dan langsung koordinasikan ke Pemkab setempat bersama instansi teknis terkait,” ujar Politisi PKS ini.
Menurutnya, Pemkab jangan lamban dalam menangani hal ini, urgensi masyarakat yang harus diutamakan salah satunya menyangkut pangan.
“Ini situasi emergency, dengan jumlah kepala keluarga 173 orang, dan jumlah jiwa mencapai 760 orang harus segera ditangani jangan sampai timbul masalah kesehatan imbas dari kondisi rawan pangan ini,” pintanya.(S-26)
Tinggalkan Balasan