AMBON, Siwalimanews – Semua anak bangsa yang saat ini tengah berproses untuk mengikuti kontestasi politik yang akan berlangsung di bulan November sangat potensial.

Anak-anak bangsa yang potensial itu masing-masing Jefry Apoly Rahawarin, Febry Calvin Tetelepta, Danlantamal IX Ambon, Said Latuconsina, Barnabas Nataniel Orno, Hendrik Lewerissa dan Murad Ismail. Mereka ini merupakan kader-kader bangsa yang punya pengalaman memimpin dan tentu punya peluang yang sama untuk memenangkan pertarungan politik ini.

“Untuk itu akan ada berbagai kejutan yang akan terjadi dalam kontestasi politik kali ini,” ucap tokoh muda Maluku  Abas Rumadan kepada Siwalimanews di Ambon, Sabtu (4/5).

Menurutnya, semua kandidat calon gubernur yang berproses hari ini, punya potensi. Hal ini tentu akan membuat partai politik untuk mencari posisi aman dengan berpatokan pada hasil survei yang sesungguhnya.

“Pilkada Maluku hari ini ada beberapa balon gubernur yang berproses di beberapa partai, misalnya ada Murad Ismail, pak Febry, JAR, pak Hendrik juga pak Orno, dan pak Said. Disini, pasti partai akan berpacu pada hasil-hasil survei, dan semua partai menerapkan itu sebagai indikator utama,” ujarnya.

Baca Juga: BI: Ekonomi Syariah Turut Perkuat Ekonomi Maluku

Menurutnya, semua parpol hari ini tidak mau kehilangan momentum. Mereka tentu berkeinginan untuk merebut kursi kepala daerah, sehingga hasil survei hari ini akan menjadi indikator utama dalam penentuan rekomendasi partai.

“Hasil survei kemudian akan menjadi acuan untuk siapa yang akan direkomendasikan oleh partai-partai politik,” jelasnya.

Menurutnya, beberapa kandidat, bahkan yang digadang-gadang akan berpasangan dengan kandidat-kandidat wakil hari ini, jika dicermati jumlah kursi di DPRD Maluku, dimana ada 45 kursi dengan kurang lebih sekitar 11 partai politik yang lolos dalam Pileg 2024 kemarin, dengan perolehan kursi yang bervariasi dari masing-masing partai politik, namun satu partai saja belum bisa mengusung calonnya, maka dibutuhkan koalisi.

Dengan itu, maka bisa diprediksi, bahwa dalam pilgub nanti, kemungkinan akan ada 3 paslon yang bertarung dalam Pilgub Maluku November mendatang.

“Kalau dibagi-bagi, kita melihat paling maksimal 3 pasangan yang akan bertarung dan ketiganya tentu  punya peluang yang sama untuk menang,” ucapnya.

Ditanya soal kemungkinan tiga paslon dimaksud Rumadan menjelaskan, dilihat dari komunikasi-komunikasi politik yang terjadi antara MI, JAR dan FCT. Namun kehadiran HL juga terbuka. Apalagi dalam pileg kemarin, suara HL cukup signifikan. Ditambah dengan kemenangan Prabowo, itu menjadi peluang besar bagi HL dalam kontestasi politik 2024 ini.

Menurutnya, HL punya akses komunikasi nasional yang, termasuk dengan partai-partai politik tingkat pusat. Namun apakah itu berpengaruh ke daerah, tergantung dari komunikasi yang dibangun di daerah.

“Tapi pak Hendrik juga harus mempertimbangkan karena aturan untuk mundur dari anggota DPR RI. Ini baru selesai pileg, dan rakyat Maluku tentu menaruh harapan buat pak Hendrik untuk bisa memperjuangkan aspirasi mereka di DPR, mengingat beliau adalah salah satu legislator yang hari ini menjadi harapan masyarakat Maluku yang dikenal sebagai tokoh yang bagus, vocal, keras dalam memperjuangkan aspirasi rakyat,” tuturnya.

Maka itu lanjut Rumadan, rakyat Maluku tentu masih berharap HL tetap konsisten dan komitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di Senayan yang kemudian nanti dapat bersinergi dengan pemerintah daerah yanga didukung oleh Gerindra.

Dengan itu, Gerindra juga harus melihat figur yang betul-betul bisa dan mampu membangun komunikasi yang baik untuk kepentingan pembangunan di Maluku. Momentum ini mestinya dimanfaatkan dengan baik, sehingga percepatan maupun komunikasi-komunikasi program pemerintah pusat kepada daerah itu bisa berjalan dengan baik dan bisa dieksekusi dengan cepat.

Selain itu, terkait dengan Murad, sejak diletakannya jabatan pada 24 April 2024 kemarin, apakah terjadi pergeseran dukungan ataukah justru semakin kencang, karena itu dilihat dari perolehan suara istrinya dalam Pileg kemarin yang berhasil meraih suara signifikan, itu juga menjadi tolak ukur soal tingkat kesukaan rakyat, namun ketokohan dan kesukaan itu berbeda tipis dengan kehadiran JAR dalam momen ini.

“Tapi akan dilihat pada tahapan pengembalian formulir ini, nama-nama akan digodok oleh partai-partai politik. Selanjutnya dilakukan survei, dan siapapun yang kuat disurvei itu yang akan direkomendasikan,” tandasnya.

Rumadan mencontohkan, bicara soal Partai Golkar misalnya, beberapa nama yang diusulkan dari DPD, tetapi Golkar adalah partai yang terbuka buat semua orang, dan dari pengalaman, partai memang memprioritaskan kader.

Tetapi dilain sisi, Golkar juga punya misi untuk memenangkan pertarungan ini, sehingga jika kader tidak memenuhi persyaratan, salah satunya survei, itu juga menjadi pertimbangan.

“Jadi, yang akan dilihat itu adalah soal kepentingan partai seperti apa. Prinsipnya, siapa yang paling terbaik, maka itu punya peluang untuk mendapat rekomendasi,” cetusnya.(S-25)