AMBON, Siwalimanews – Rektor Universitas Pattimura, Profesor M.J Saptenno mengata­kan, gelar guru besar merupakan anugerah yang perlu diabdikan bagi bangsa dan negara. Hal itu di­sampaikannya pada rapat senat terbuka luar biasa dalam rangka pengukuhan Prof.Dr.Pamella Mercy Papilaya,M.Pd sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang ber­langsung di Auditorium Universitas Pattimura, Senin (23/8).

Pengukuhan yang dilaksanakan dalam siatuasi pandemi Covid-19, dilakukan sesuai protokol kesehatan. 23 orang anggota senat menghadiri kegiatan tersebut dari  72  orang anggota senat Universitas Pattimura.

Pembatasan jumlah anggota senat yang hadir dilakukan sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh forum komunikasi pimpinan daerah Maluku dan Kota Ambon, tenaga pendidik, sesepuh Universitas Patttimura dan keluarga.

Ketua Senat Unversitas Pattimura, Profesor Salmon Nirahua membuka secara resmi pengukuhan tersebut. Profesor Pamella Mercy Papilaya diangkat sebagai Guru Besar berdasarkan SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi Republik Indonesia Nomor 51006/MPK.A/KP.05.01/2021.

Pada kesempatan itu, sang profesor menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besarnya dengan judul “Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Sound Of Green Memberdayakan Tumbuhan Gandaria (Bouea Macrophylla) Tumbuhan Endemik Maluku.

Baca Juga: Pemprov Utus Plh Sekda Sambut Pangdam Pattimura

Papilaya mengatakan, pengembangan kurikulum muatan lokal berbasis  Sound of Green harus memuat karakteristik budaya lokal Maluku, keterampilan, nilai-nilai luhur budaya mengangkat permasalahan sosial dan lingkungan yang pada akhirnya mampu membekali peserta didik dengan keterampilan dasar pengelolaan sumber daya alam sebagai bekal dalam kehidupan (life skill), serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

“Proses pembelajaran muatan lokal berbasis Sound of Green tidak hanya mentransfer konsep sumber daya alam endemik Maluku serta perwujudan nilai-nilai, tetapi menggunakan budaya  untuk menjadikanpeserta didik  mampu menciptakan makna, menembus batas imajinasi, dan   kreatif dalam mencapai pemahaman yang mendalam     tentang materi yang diperoleh sebagai suatu sistem ide atau   gagasan yang dimiliki suatu masyarakat melalui proses   belajar dan dijadikan acuan    tingkah laku dalam kehidupan sosial bagi masyarakat Maluku,” kata Papilaya.

Sementara itu, Rektor mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah memberikan motivasi kepada Profesor Pamella Mercy Papilaya hingga bisa mencapai gelar Guru Besar.

“Tentunya untuk mencapai  gelar ini diperlukan dukungan. Semua penelitian dan penulisan jurnal-jurnal terakreditasi nasional maupun internasional harus terus dilakukan dan dikembangkan dan tetap melakukan TriDharma  Perguran Tinggi. Hal ini akan menjadi motivasi bagi generasi muda, para rekan-rekan pendidik. Lembaga pendidikan akan maju jika sumber daya manusianya baik,” ujar Saptenno.

Rektor juga mengajak para doktor untuk terus berpacu dalam penulisan jurnal-jurnal ilmiah, sehingga Universitas Pattimura tiap tahunnya bisa melahirkan guru-guru besar.  “Lembaga ini menunggu kita untuk melakukan sesuatu yang baik khususnya dimasa pandemi ini, ada karya yang terus kita hasilkan bagi kepentingan lembaga, bangsa dan negara,” harapnya. (S-32)