AMBON, Siwalimanews – Rehabilitasi Kantor Badan Peng­em­bangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Maluku terancam batal dikerjakan.

Padahal kantor tersebut sudah tidak layak lagi digunakan, karena setiap hujan dengan intensitas kecil saja, air tergenang di lantai II ge­dung utama, sehingga dibutuhkan perbaikan segera.

“Lelang memang sudah kita lakukan, tetapi belum tahu bisa di­kerjakan atau tidak karena semua proyek untuk sementara dihenti­kan,” jelas Kepala BPSDM Maluku, Hadi Sulaiman pada Siwalima di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (26/3).

Ia mengaku, masih mengikuti per­kembangan selanjutnya arahan dari pemerintah seperti apa soal proses rehabitasi kantor itu sendiri.

“Saya masih lihat perkembangan, belum tahu akan dikerjakan atau tidak, nanti kita lihat kedepan,” ujar Hadi.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Covid -19, Tim Gugus Tugas Semprot Disinfektan

Sejumlah Ruangan Bocor

Diberitakan sebelumnya, seba­-gai tempat pelatihan dan belajar bagi aparatur sipil negara, ternyata sejum­lah ruangan di Badan Peng­-em­ba­ngan Sumber Daya Manusia (BPS­DM) Maluku tidak layak, akibatnya saat musim penghujan tiba, bocor dimana-mana.

Kebocoran terjadi di atap, plafon dan saluran air. Pantauan Siwalima, Rabu (4/3), kebocoran paling parah terjadi di gedung utama kantor tersebut, tepatnya di lantai II. Atap gedung sudah hancur, saat hujan turun dengan intensitas sedang terjadi banjir di dalam ruangan.

Tidak hanya itu, saluran air di ruang  rapat pun sudah hancur, alhasil ketika hujan turun, air melewati dinding dan lantai. Akibat kebocoran itu juga menyebabkan sejumlah plafon di ruang rapat maupun ruangan lantai II gedung utama hancur, karena terbuat dari bahan gypsum yang mudah rusak.

Kepala BPSDM Maluku, Hadi Sulaiman ketika dikonfirmasi Siwalima melalui telepon seluler­nya, Rabu (4/3) membenarkan hal itu. “Benar, terjadi kebocoran atap di lantai II gedung utama BPSDM termasuk saluran air, plafon. Ren­cananya dalam waktu dekat sudah dilakukan rehabilitasi gedung,” ujar Sulaiman.

Dikatakan, tahun 2020 pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp. 500 juta melalui APBD untuk dilakukan perbaikan. Dengan ang­ga­ran Rp 500 juta ini juga pihaknya berencana untuk melakukan perbai­kan pada kamar mandi serta pe­ngecatan dinding sejumlah gedung.

“Jadi selain kita perbaiki atap, plafon dan saluran air juga dilakukan perbaikan pada kamar mandi dan pengecatan dinding,” tandasnya.

Saat ini jelas Sulaiman, proses lelang untuk perbaikan sudah dilakukan. “Kalau sudah ada pemenang, proses perbaikan dan rehabilitasi segera dilakukan,” tandasnya. (S-39)