AMBON, Siwalimanews – Sikap kepemimpinan PDIP Maluku dibawah Murad Ismail dan Benhur G Watubun yang tidak melibatkan senior partai dalam momentum perayaan HUT PDIP ke-49, dinilai sebagai langkah mundur dalam sejarah perkembangan partai.

“Sebagai senior partai, kami sangat menyesalkan sikap ketua dan sekretaris DPD PDIP Maluku yang tidak mengundang senior partai didaerah. dalam menghadiri perayaan HUT ke-49 tahun ini,” tandas senior yang juga mantan anggota DPRD Provinsi Maluku, Evert Kermite kepada Siwalimanews, Senin (10/1).

Sebenarnya kata Kermite, melalui momentum perayaan HUT PDIP yang ke-49 tahun, Ketua DPD PDIP Murad Ismail harus melakukan tiga aspek jika ingin partai ini tetap solid menjelang tahun-tahun politik kedepan, diantaranya kembali hayati nilai perjalanan partai, baik ditingkat pusat maupun daerah serta mewujudkan konsolidasi dan rekonsiliasi.

Ketidakhadiran senior partai, dalam perayaan HUT, dapat dipandang sebagai bentuk kelemahan kepemimpinan partai saat ini, karena itu, sebagai tokoh dan pelaku sejarah partai, ia minta ketua dan sekretaris melakukan otokritik terhadap perjalanan partai dalam memberikan kontribusi bagi daerah Maluku.

Sebab harus diakui, jika sampai dengan saat ini begitu banyak keluhan telah dilontarkan masyarakat terhadap kepemimpinan partai dibawah kendali Murad Ismail dan Benhur G Watubun, sehingga harus dibenahi kembali termasuk dengan melakukan rekonsiliasi dan konsolidasi partai.

Baca Juga: Soplantila Dukung Vaksin bagi Anak 6 Tahun

“Kita juga minta dalam rekonsiliasi dan konsolidasi, jangan ada perasaan balas dendam, jika tidak, maka sebelas teman yang koreksi dianggap sebagai sesuatu yang tidak bagus, tetapi harus akui tanpa koreksi tersebut sudah pasti ketua tidak akan ubah pola kepemimpinannya selama ini,” tandasnya.

Apalagi, tanggungjawab kader dan pengurus partai kedepan sangat berat, sementara partai yang lain telah konsolidasi dengan baik, sehingga DPP PDIP Maluku harus juga segera membenahi diri dan melakukan konsolidasi partai. (S-50)