MASOHI, Siwalimanews – Hujan deras yang mengguyur Kabu­paten Malteng sejak Jumat (31/7) hingga Sabtu (1/7) pagi sekitar pukul 10.00 WIT mengakibatkan, puluhan rumah warga di dua rukun tetangga kilometer 12, Kelu­rahan  Holo, Kecamatan Amahai tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa.

Hingga Minggu (2/8) kondisi banjir di lokasi perkampungan warga sudah kem­bali normal. Setelah empat  jam  diguyur hujan. “Air  sudah surut, sudah tidak lagi me­ngenangi pemukiman warga serta jalan trans seram disekitarnya. Ini memang ka­sus musiman tetapi tergolong temporer se­bab, hanya terjadi di setiap musim peng­hujan, serta akan kembali surut setelah hujan mereda,” jelas Kepala BPBD Mal­teng, Bob Rahmat kepada Siwalima, Minggu (2/8).

Rahmat mengaku, Pemkab Malteng telah mendorong bantuan berupa sembako kepada warga terdampak banjir. Jumlah lebih dari 80 Kepala Keuarga.

“Bantuan sudah kita salurkan pasca banjir, Sabtu (1/8) kemarin. Kini kondisi sudah membaik dan sudah tidak ada lagi genangan air di wilayah itu. Situasi kini normal dan masyarakat sudah kembali mela­kukan aktivitas seperti semula,” ujarnya.

Kata dia, banjir itu disebabkan oleh tingginya curah hujan  yang menyebabkan air meluas dari bandaran sungai  mati yang ada di kilometer 12.

Baca Juga: Pattinama: Tiga Destinasi Wisata di Maluku Masuk Program BISA

“Penyebabnya tentu karena hujan ke­ma­rin yang dimulai sejak Jumat sore hi­ngga Sabtu sore kemarin. Kondisi itu memicu sungai meluap dan kemudian mengge­nangi pemukiman warga di dua RT disana. Ini hanya berjalan cepat,air kem­bali surut setelah hujan mereda dan kini sudah normal seperti biasanya” timpalnya.

Dia mengaku kejadian itu tidak meng­akibatkan adanya aktivitas pengungsian.

“Warga tidak mengungsi. Mereka sudah makan  garam  dengan masalah  banjir. Sebab sudah hampir setiap tahun kejadian itu tetap saja terjadi. Namun kita perlu mendorong bantuan bagi setiap kepala keluarga yang menjadi korban. Jadi ban­tuannya sudah kita serahkan kemarin,” tuturnya.

Untuk mengatasi masalah ini, lanjut dia, harus dibangun drainasse, hanya saja hal itu bukan kewenangan dari BPBD. “Kalau kami difasilitasi untuk mena­ngani masa­lah ini, sudah pasti akan kita tangani. Saya kira teknisnya tidak ada wilayah. Tentu kita berharap kejadian ini tidak kembali berulang di tahun tahun mendatang. Solusinya dengan memba­ngun fasilitas drainase yang baik, agar ketika musim hujan tiba, tidak sampai menimbulkan banjir yang kemudian mengenanggi pemukiman warga,” jelas Rahmat. (S-39)