AMBON, Siwalimanews – Lebih dari dua puluh pegawai Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ambon positif terpapar virus corona. Mereka telah dikarantina untuk menjalani perawatan.

Para pegawai dinyata­kan positif terpapar berdasar­kan hasil uji sampel swab. Umumnya mereka tidak bergejala.

“Lebih dari 20 pegawai BPOM terpapar, mereka tidak bergejala,” kata Ke­tua Harian Gugus Tugas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (28/7) malam.

Menurut Kasrul, puluhan pega­wai BPOM Ambon yang terpapar menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. “ Ini menjadi klaster baru. Mereka yang terpapar sementara dikarantina di BPSDM Maluku,” jelasnya.

Kasrul mengatakan, puluhan pe­gawai BPOM Ambon yang positif virus corona merupakan pegawai administrasi. Sementara 11 tenaga ana­lisis sampel swab Covid-19 aman.

Baca Juga: Puluhan Pegawai Terpapar, Aktivitas Balai POM Ditutup

“Yang terpapar ini bukan mereka yang analis, jadi analis itu ada 11 orang, saya cek tidak terpapar, terma­suk dua orang office boy  tidak ter­infeksi,” ujarnya.

Ditanya soal informasi yang beredar, kalau Kepala BPOM Ambon, Hariani juga ikut terpapar, Kas­rul mengaku mendengar informasi seperti itu. Namun ia belum konfir­masi, apakah benar atau tidak.

“Saya dengan informasi itu, saya belum cek benar kepala balai ter­papar atau tidak. Kalau beliau terma­suk, kita berimpati, mari kita doakan semoga mereka cepat sembuh,” ajaknya.

Kasrul menambahkan, gugus tugas sementara melakukan koordi­nasi untuk menutup Kantor BPOM Ambon, mengingat yang terpapar cukup banyak.

“Apakah nanti kantornya ditutup dari aktifitas, kita sementara koor­dinasikan dengan mereka seperti apa, karena jumlahnya cukup ba­nyak seperti di RSUD Tulehu,” tandas­nya.

Sementara sebelumnya sekitar pukul 18.00 WIT, Kepala BPOM Ambon, Hariani dalam rilis yang di­terima Siwalima menjelaskan, kalau hanya 2 pegawainya yang positif terjangkit virus corona berdasarkan hasil swab PCR. Namun kedua orang itu bukanlah petugas pada Lab Bio Molekuler.

Hariana menjelaskan lagi, sejak 2 Juli 2020, Lab Bio Molekuler BPOM Ambon menguji mandiri sampel swab Covid-19 dan hingga Senin (27/7) telah menguji sebanyak 905 sampel yang dikirim Gugus Tugas Covid-19 Maluku, Kota Ambon mau­pun dari kabupaten dan kota lainnya.

“Jumlah petugas yang terlibat langsung sementara ini sebanyak 11 orang yang terdiri dari 9 penguji dan 2 petugas desinfeksi,” terangnya.

Sesuai protap secara berkala ter­ha­dap petugas penguji, kata Hariani, dilakukan pemantauan minimal sebu­lan sekali dengan melakukan swab.

“Dengan difasilitasi Dinas Kese­hatan Maluku telah dilakukan swab dan diuji mandiri oleh balai dan hasil uji sampel swab terhadap 11 petugas penguji di lab, semua negatif,” ungkapnya.

Namun untuk memberikan kepas­tian bahwa seluruh pegawai dalam keadaan sehat dan tidak terjadi pe­nyebaran Covid-19, maka pihaknya meminta untuk melakukan uji swab bagi beberapa pegawai yang saat itu kurang sehat (merasa tidak enak ba­dan dan flu). Dari hasil swab tersebut diperoleh dua orang yang positif Covid-19.

“Untuk memutus rantai penyeba­ran, sudah dilakukan tracing ke seluruh pegawai dan seluruh keluar­ga yang kontak erat, beberapa dian­taranya positif dan sudah ditanga­ni,” ujarnya.

Hariani mengatakan, semua pro­sedur keamanan yang ketat untuk pengujian laboratorium pathogen virus Covid-19 (BSL-2) telah dila­ku­kan BPOM Ambon yang di­buktikan, semua penguji Covid-19 dinyata­kan negatif.

Lanjutnya, kasus konfirmasi po­sitif yang ditemukan pada sejumlah pegawai umumnya tanpa gejala (asimptomatis). Belum diketahui sumber penyebaran, namun melihat data penyebaran diduga sumber infeksi dari luar Kantor BPOM.

“Tindakan yang sudah diambil adalah dengan melakukan desin­feksi menyeluruh dan frekuensi disinfeksi kantor akan diperbanyak yaitu sekali seminggu. Sejak pan­demi pegawai hanya masuk 50%, jadi 50% work from home. Kita semua harus semakin meningkatkan kedi­siplinan melaksanakan protokol kesehatan dan mengurangi kontak langsung atau kontak fisik dengan orang lain,” tuturnya.

Hariani juga mengatakan, perlu dilakukan tracing dan uji swab bagi masyarakat secara luas, karena saat ini kasus konfirmasi tanpa gejala  banyak dijumpai dan hal itu semua orang tidak menyadarinya.

Ia menambahkan, dalam inter­pres­tasi hasil uji Covid-19 adalah  hasil uji secara PCR dengan mengampli­fikasi gen target. Gen target yang di­deteksi adalah gen ORF1ab (open reading frame), gen N (nucleo­cap­side) dan gen E (envelope). Sampel dinyatakan positif bila nilai CT (cycle threshold) < 41 untuk gen target ORF1ab yang diikuti oleh salah satu atau kedua gen N dan gen E”.

“Untuk itu kami menghimbau agar masyarakat umum dan kita semua tetap disiplin menerapkan 3D, yaitu disiplin gunakan masker, disiplin jaga jarak serta disiplin cuci tangan dengan sabun pada air mengalir,” himbaunya. (S-39)