MASOHI, Siwalimanews – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sepa (IPMAS), melakukan aksi demosnterasi di kantor Bupati Maluku Tengah, Senin (19/10).

Aksi demonstrasi IPMAS ini, dilakukan sebagai bentuk protes terhadap sikap Kabid Pasar (Kapas) Abidin Marasabessy yang dinilai melanggar nilai kemanusiaan dalam menertibkan PKL.

Kedatangan puluhan massa IPMAS di Disperindag sekitar pukul 12.00 WIT itu dengan membawa sejumlah pamflet diantaranya bertuliskan, Hentikan diskriminasi dan tindakan amoral, Pasar adalah tempat interaksi bukan diskriminasi, PKL juga manusia, PKL hanya mencari nafkah dengan sebuah pisang dan selembar daun sirih.    

Ajid Tuharea dalam orasinya mengungkapkan Kabid Pasar tidak bermoral, dengan mengobrak abrik dagangan PKL yang berjualan di bahu jalan Pasar Binaya Masohi. Untuk itu, bupati harus mencopot Kabid Pasar Abidin Marasabessy dari jabatannya.

“Ada beberapa tuntutan kami, yakni paling penting copot kepala pasar karena telah bertindak secara tidak manusiawi kepada pedagang. Meraka hanya pedagang kecil yang cari nafkah bagi keluarganya, masa mereka ditertibkan dengan cara-cara preman. Sebagai ASN Kepala Pasar tidak miliki etika moral, sehingga tidak ada kata lain, selain harus di copot dari jabatannya,” teriak Ajid dalam orasinya.

Baca Juga: Mahasiswa Masohi Demo Tolak UU Omnibus Law

Tuharea mengancam akan membawa masa lebih besar jika dalam tiga hari setelah aksi mereka tidak direalisasikan oleh bupati.

“Kita tidak tuntut banyak, yang kami minta copot kapas, agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan. Kita beri waktu tiga hari untuk copot. kalau tidak dieksekusi, maka kita hadir dengan masa lebih besar lagi,” ancam Ajid.

Setelah berorasi kurang lebih 1 jam Plt Kadis Perinda Musalam Tomagola menemui massa IPMAS dan berjanji aspirasi para demosntran akan disampaikan kepada bupati.

“Aspirasi ini akan saya sampaikan ke pak bupati, ada prosedurnya nanti. Sebagai aparat pemerintah saya hargai pengajuan pendapat saudara semua dan akan kami  tindak lanjuti,” jelasnya.

Usai menyerahkan pernyataan sikap mereka, para demonstran kemudian membubarkan diri dan melanjutkan kasi yang sama di DPRD Malteng.

Di DPRD para demosntran diterima oleh Ketua Komisi II DPRD Malteng, Sukri Wailissa serta Ketua Fraksi Demokrat Jailani Tomagola dan keduanya menjamin akan memanggil Kadisperindag serta Kapas dalam waktu dekat ini.

“Kalau kita diberi kewenangan, maka hari ini juga saya akan copot yang bersangkutan, namun dengan kewenangan yang ada, kami pastikan akan segera panggil Kadis Perindag untuk jelaskan masalah ini,” tegas Wailissa.

Mendengar penjelasn Wailissa, sekitar pukul 16.00 WIT, massa kemudian membubarkan dengan aman dan tertib. (S-36)