AMBON, Siwalimanews – Presiden Joko Widodo meminta kepada Polri untuk dapat menjaga kepercayaan masyarakat. Polri memiliki kewenangan sangat besar, di mana organisas ini menembus sampai ke sampai desa dan setiap hari anggota bersentuhan langsung dengan rakyat.

“Dimanapun saudara-saudara bertugas selalu dalam pengamatan rakyat. Rakyat menilai apakah perilaku Polri sesuai dengan harapan rakyat,” kata presiden dalam pidato di upacara HUT Bhayangkara ke-76,  di Akademi Kepolisian Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/7).

Sementara itu di Polda Maluku, upacara dilaksanakan di Lobi Mapolda Maluku yang berlokasi di kawasan Tantui, serta diikuti langsung oleh Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif dan seluruh pejabat utama Polda Maluku.

Dalam kesempatan juga presiden menyinggung terkait survei terbaru Litbang Kompas yang di mana sekitar 58,3 persen responden menyatakan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia sudah berkinerja sesuai dengan konsep slogan “Presisi”.

“Survey kompas kemarin saya melihat  58,3% responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi presisi. Tapi ingat ada 28,6% menyatakan belum selesai,”pungkasnya.

Baca Juga: 14 Bulan Jalankan Misi Kemanusian di Afrika, Pangdam Sampaikan Terima Kasih

Atas dasar tersebut Polri dituntut untuk menghindari kecerobohan apapun di lapangan karena dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

Sementara itu, Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo dalam sambutanya, mengatakan suatu kehormatan dan kebanggaan Polri atas kehadiran bapak Presiden Indonesia ditengah padatnya tugas kenegaraan dan kembalinya dari misi perda­maian Ukrainnya dan Rusia.

“Kami berkomitmen untuk memegang teguh amanat Bapak Presiden dan kami akan jadikan pedoman dalam melaksanakan tugas ke depan,”tukasnya.

Dikatakannya, berdasarkan tema “Polri yang presisi mendukung pemulihan ekonomi dan Reformasi struktural untuk mewujudkan Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh” sebagai wujud dukungan Polri kepada pemerintah.

“Sebagai upaya pembelaan ekonomi tersebut maka pemerintah harus menjaga kondisi peregangan dengan menerapkan strategi pemulihan ekonomi melalui berbagai kegiatan antara lain inisasi industri kawasan ekonomi khusus 5 kawasan strategi pariwisata nasional melanjutkan pembangunan serta berbagai program yang tersebar di seluruh Indonesia,”pungkas Kapolri.

Untuk meningkatkan peme­rataan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan ketahanan pangan, lanjutnya,  Polri juga memberikan dukungan melalui satgas pence­gahan korupsi, Satgas kawal investasi untuk mencegah potensi kebocoran pendapatan negara serta mendorong iklim kemudahan dan kepastian berinvestasi untuk mengawal kebijakan terhadap ketahanan pangan.

“Polri juga berupaya mewujud­kan satu data Polri untuk mem­bangun sistem yang terintegrasi melalui pemanfaatan aspek sosial dan big data kepolisian untuk mewujudkan pemeriksaan prediktif pelayanan kepolisian berbasis terhadap pelayanan kepada ke­lompok,” tandasnya. (S-10)