AMBON, Siwalimanews – Polimik penentuan Raja Negeri Soya, masih terus berlanjut, bahkan kini masalah tersebut dibawa ke DPRD Kota Ambon.

Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon Jafri Taihuttu  yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Jumat (19/1) membenarkanya, bahwa berdasarkan surat masuk ke Komisi I, prosesi pengusulan dan penentuan raja oleh Mata Rumah Parentah dinilai tidak representatif dan akomodatif.

“Berkaitan dengan proses raja, tapi juga untuk merespon surat masuk dari warga setempat berkaitan dengan proses penentuan Raja Negeri Soya yang berlangsung di mata rumah, yang intinya warga mempersoalkan soal rapat mata rumah yang dinilai tidak representatif dan akomodatif,” ungkap Jafri.

Atas dasar surat masuk itu kata Jafri, maka komisi akan mengundang rapat seluruh komponen terkait, untuk duduk bersama guna membahas hal dimaksud.

“Komisi dalam waktu dekat akan mengundang Tim Percepatan Pemkot Ambon, Asisten I, Kepala Pemerintahan, Camat Sirimau, Penjabat Raja Soya, Ketua dan Saniri Negeri Soya, dan Kepala Mata Rumah Rehatta untuk rapat. Jadi selain untuk mengevaluasi apa yang telah ditindaklanjuti oleh Saniri, Mata Rumah dan Pemerintah Negeri Soya, juga sekaligus membahas soal aduan masyarakat itu,” jelas Jafri.

Baca Juga: Touwely Resmi Jadi Anggota DPRD SBB

Sehubungan dengan itu menurut Jafri, komisi juga telah mengkomunikasikan dengan Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena dan meminta untuk menundah konflik yang sedang berjalan, sambil menunggu para pemangku kepentingan rapat bersama untuk membicarakan soal proses dimaksud.

“Rapat itu akan didahulukan dengan internal komisi untuk kemudian kita agendakan rapat bersama,” janji Jafri.(S-25)