AMBON, Siwalimanews – PT Pertamina melalui program TJSL menggalakan program kampung iklim (Proklim) bagi masyarakat di Ohoi Selayar dan Ohoi Namar, Kecamatan Manyew, Kabupaten Maluku Tenggara.

Program pemberdayaan ini merupakan kerjasama dengan Tim KKN PPM Universitas Gadjah Mada. Proklim ini merupakan salah satu program yang dapat menjembatani multipihak dan multilevel dalam aksi nyata pengendalian perubahan iklim sampai di level tapak. Program ini secara langsung juga dapat mendorong pencapaian Nationaly Determined Contribution (NDC).

Unit Manager Communication, Relations dan CSR Pertamina Regional Papua Maluku, Edi Mangun menjelaskan, bantuan program ini bertujuan untuk memberikan inisiatif kepada masyarakat agar berperan aktif dalam mendukung program-program yang digalakan oleh pemerintah setempat.

“Saya mengharap dengan adanya program edukasi dan pengenalan proklim ini masyarakat dapat terbantu dan terlatih, khususnya dalam penguatan kapasitas untuk melakukan adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang terjadi saat ini,” jelas Mangun dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews Rabu (25/8).

Mengacu pada Permen LHK Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim, dimana di dalamnya terkandung komponen utama, syarat pengusulan, penilaian dan kategori proklim.

Baca Juga: Pangdam: Keberhasilan Kodam tak Terlepas dari Kepemimpinan Rahawarin

Dalam pertaturan menteri tersebut juga disinggung, bahwa proklim dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa.

“Pihaknya ingin menjajaki dan berkolaborasi lebih lanjut agar program ini tidak terputus hanya disini saja, sehingga dinginkan meningkatkan kapasitas program ini agar harapannya di tahun depan dapat kita persiapkan bersama agar sejalan dengan program pemerintah,” tuturnya.

Kolaborasi dengan Dinas LH Kota Tual sangat dibutuhkan agar program di Ohoi Selayar dan Ohoi Namar ini dapat menjadi prioritas pembangunan dan dapat menjadi kampung percontohan proklim di Kota Tual.

“Kemarin dengan Tim KKN PPM UGM kita sudah koordinasi di level kecamatan dan sudah siap, selanjutnya tinggal kita berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas LH Kota Tual,” tambahnya.

Kegiatan yang sudah dilakukan dalam program ini antara lain, pelatihan, sosialisasi dan edukasi bersama dengan KKN PPM UGM Manyew. Program-program yang dijalankan juga mengajak kerjasama dari pihak lain, seperti Dinas LH, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perikanan, BPBD, dan WWF.

“Beberapa hasil program tersebut antara lain adalah pembangunan TPS, pelatihan pemanfaatan briket arang, revitalisasi kawasan hutan adat, edukasi pengolahan sampah berbasis komunitas, pembuatan pojok baca proklim di taman baca, 1000 buku peduli iklim untuk Manyeuw, pembuatan peta lapisan tanah, pemetaan wilayah rawan bencana, inovasi pengolahan komoditas pertanian, gerakan budidaya TOGA, pemasangan panel surya, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Ia berharap, dukungan dari semua pihak dapat terlaksana dengan baik, agar program ini dapat menjadi program yang berkelanjutan. (S-51)