Ribuan Warga di dua kecamatan, Tehoru dan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah masih belum berani pulang ke rumah, karena gempa susulan masih terus mereka rasakan.“Hingga saat ini masih ribuan warga Maluku Tengah yang bertahan di tenda pengung­sian, pasca gempa 6,1 SR yang mengguncang kabupaten itu.

Pengungsi terbanyak datang dari dua kecamatan yang dekat dengan pusat gempa, yaitu Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Telutih.“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Malteng merilis jumlah pengungsi seluruhnya tercatat 8.821 jiwa.

BPBD juga menyebutkan 102 unit rumah, empat fasilitas umum dan dua rumah ibadah rusak akibat gempa tersebut.“Hidup di tempat pengungsian bukanlah sebuah pilihan. Namun proses itu yang harus dijalani ribuan warga Tehoru dan Teluhi Kabupaten Malteng“ Mengungsi merupakan cara yang tepat menghindari diri berbagai kemungkinan bahaya yang akan terjadi. “Seperti diketahui, gempa dengan kekuatan 6,1 skala richter mengguncang Kabupaten Maluku Tengah pada Rabu (16/6), sekitar pukul 13.43 WIT.

Lokasi gempa di 7 km timur Tehoru dan 58 km Kobisonta, Kabupaten Maluku Tengah, dengan kedalaman 10 km.“Dalam laporan yang tertulis pada akun resmi twitter-nya BMKG menyebutkan, akibat gempa itu terjadi longsoran di bawah laut.

Kemudian berdasarkan update BMKG terkait gempa tersebut, dalam akun twitter BMKG menulis, Waspada gempa susulan dan potensi Tsunami akibat longsor di bawah laut.“Karenanya warga Maluku Tengah diingatkan untuk mewaspadai gempa susulan dan potensi tsunami.

Baca Juga: Gizi Atlet PON Perlu Diperhatikan

Kondisi bencana alam yang terjadi sangatlah tidak diharapkan. Namun kejadian bencana alam itu harus tetap diwaspadai dengan melakukan langkah yang tepat, penanganan yang cepat dan tuntas oleh pemerintah daerah baik Kabupaten Malteng maupun Pemerintah Provinsi dan seluruh stakeholder termasuk informasi yang cepat dari BMKG untuk membantu pemda mengambil.langkah dan kebijakan yang cepat dan tepat pula.

Perhatian serius pemerintah daerah sangat dibutuhkan pengungsi.“Memang tidak bisa pungkuri berbagau bantuan sudah diberikan pemerintah daerah, stakeholder maupun berbagai pihak yang terus mengalir ke pengungsi. Tetapi jauh dari itu langkah penanganan yang cepat juga dibutuhkan terutama dari sisi kesehatan dan kesejahteraan serta data uabg akurat dan falid soal jumlah pengungsi dan berbagai kebutuhan yang diharapkan pengungsi.

BMKG juga diharapkan bisa memberikan informasi yang  cepat sehingga pemda bisa mengambil langkah yang cepat dan tepat pula.“Kita berharap bencana alam ini bisa berlalu dengan cepat dan warga Tehoru dan Telutih bisa kembali ke rumah mereka masing-masing. (*)