AMBON, Siwalimanews – Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pembangunan perekonomian nasional maupun daerah. Hal ini dimungkinkan, karena pariwisata telah menempati posisi wajib dalam kebutuhan gaya hidup manusia dewasa ini.

Bahkan pariwisata telah menggerakan jutaan manusia untuk mengenal potensi alam, budaya, infrastruktur, bahkan potensi diri. Infrastruktur yang barengi dengan sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam pengembangan parwisata sebagai industri yang menyakinkan, karena itu peran pramuwisata sangatlah penting dalam peningkatan kualitas layanan masyarakat.

Hal ini disampaikan anggota Himpunan Pramuwisata Maluku, Herlin Mayaut saat memberikan materi pelatihan bagi 40 peserta guide  dari berbagai desa di Kabupaten Maluku Tengah, akhir Oktober lalu.

Mayaut kepada Siwalima, Kamis (12/11) mengatakan, ia menjelaskan tentang apa, siapa, dan bagaimana menjadi seorang guide yang baik. Sekaligus dilanjutkan dengan materi praktik dilakukan secara langsung lewat mobilisasi laut dan darat, tata aturan menerima tamu dan persiapan kelayakan pelayanan pada homestay itu sendiri.

“Peserta itu terdiri dari Desa Sawai, Rumaholat, Olong, dan Masihulan. Para peserta mengikuti kegiatan dengan berpartisipasi aktif serta memiliki kemauan besar untuk terus menjaga, melestarikan dan mengembangakan usaha homestay yang dimiliki maupun akan dibuat nanti. Kegiatan ini dipusatkan di Desa Sawai,” jelas Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 54 Maluku Tengah. Salah satu bidang pengembangan wisata yang sedang dan terus dikembangakan adalah homestay. Dalam pengembangan homestay, guide memiliki unsur penting terkait pengenalan dan pelayanan terhadap tamu. Kata dia, seorang guide dituntut dapat memperkenalkan dan mememberi pelayanan kebutuhan tamu selama mereka tinggal.

Baca Juga: BMKG : Waspada Angin Kencang Disertai Petir

“Mengapa homestay menjadi akomodasi yang dipilih?. Hal ini dikarenakan konsep homestay yang menunjukan keterkaitan langsung bersama masyarakat yang mana merupakan daya tarik tersendiri bagi para tamu terkhusus tamu asing,” katanya.

Menurut dia, keberadaan homestay di daerah/desa kunjungan wisata lebih membawa dampak positif dan kenyamanan lingkungan nan lestari. Sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Pondok Wisata.

“Adapun yang dimaksud homestay atau pondok wisata merupakan penyediaan akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk disewakan, dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan/tamunya untuk dapat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari bersama pemiliknya,” katanya.

Kegiatan yang dibuka oleh Assiten I Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Malteng diharapkan kedepannya, kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh dinas pariwsata pemuda dan olahraga Malteng ini akan lebih banyak membawa dampak perubahan positif bagi masyarakat serta memberi dampak peningkatan perokonomian yang signifikan.

Sony Sapulete yang juga adalah salah satu pemilik lokasi watching bird mengungkapkan, bahwasanya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan beberapa kerabat yang mengikuti, karena dengan adanya pelatihan ini mereka dapat lebih siap dalam pengetahuan menjamu tamu dan mempersiapkan fasilitas pendukung di dalam homestay mereka. (S-19)