AMBON, Siwalimanews – Kendati Sekretaris Daerah Provinsi Maluku telah memerintahkan segera pembayaran jasa dokter spesialis, namun hingga saat ini manajemen RSUD Haulussy belum dapat memastikan kapan pembayaran dilakukan.

Direktur RSUD dr M Haulussy, Nazaruddin menegaskan, pihaknya belum dapat memastikan kapan pembayaran jasa bagi dokter spesialis dilakukan.

Pasalnya, hingga saat ini manajemen RSUD Haulussy masih melakukan perhitungan terhadap besaran jasa yang harus diterima masing-masing tenaga dokter spesialis.

“Tidak ada masalah, cuma kita masih menghitung secara manual karena kita mau membagi untuk dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya,” ujar Nazaruddin, kepada Siwalima, di Lapangan Merdeka, Sabtu (19/8).

Nazaruddin membantah, adanya tudingan jika pihaknya tidak ingin membayar hak dokter spesialis dan nakes tetapi pihaknya sedang berusaha.

Baca Juga: Bank Maluku Terancam Turun Kasta

Bahkan, Nazaruddin juga membantah tidak pernah berjanji bagi dokter spesialis dan nakes perihal persoalan pembayaran jasa akan dibayarkan pada tanggal 15 Agustus lalu.

“Mereka minta dua Minggu, kita tidak bilang dua Minggu. Kita bilang paling enggak akhir bulan ini. Jadi kalau mereka mogok itu urusan mereka, tanya ke mereka karena saya tidak bilang dua Minggu, kita janji akhir bulan ini,” tegas Nasaruddin.

Lanjutnya, untuk mempercepat pembayaran jasa pihaknya telah meminta tim untuk bekerja keras termasuk pada hari libur agar perhitungan besaran hak tenaga kesehatan dapat selesai.

“Saya tidak bisa pastikan kapan bisa dibayarkan, namanya manual kecuali dengan sistem IT saya bisa pastikan dua hari selesai,” jelasnya.

Terkait dengan adanya informasi dirinya sedang mengikuti seleksi pada salah satu RS di Indonesia, Nazaruddin pun menghindar untuk menjawab pertanyaan.

Mogok Kerja

Terhitung sudah tiga tahun sejak 2020 hingga saat ini sejumlah dokter spesialis di RS Haulussy Ambon belum mendapatkan hak-hak mereka termasuk jasa medis.

Tindakan mogok kerja ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan akibat Pemerintah Provinsi Maluku terkesan tutup mata dimana hak-hak jasa mereka tidak dibayarkan.

Dokter spesialis di rumah sakit Haulussy sudah sangat kecewa dengan sikap Pemprov dan Direktur, kok sudah 3 tahun dokter spesialis belum menerima pembayaran jasa,” ujar salah satu sumber di RS Haulussy kepada Siwalima di Ambon, Kamis (27/7).

Sumber yang meminta namanya dikorankan ini mengungkapkan, kekecewaan karena jasa-jasa mereka sejak dari tahun 2020 sampai dengan sekarang belum dibayarkan, sehingga, aksi mogok kerja dilakukan.

Sikap mogok ini, lanjut sumber itu, akan dilakukan terhitung Kamis (27/7) sampai Sekda Maluku, Sadli Ie merespon sikap mereka dan membayar jasa-jasa mereka.

“Jadi dokter spesialis ini dokter ahli dalam, dokter ahli paru pokoknya dokter spesialis mereka kecewa dan lakukan aksi mogok,” ujarnya.  (S-20)