AMBON, Siwalimanews – Lantaran Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku masih dijabat oleh pelaksana harian (Plh) mengakibatkan penjaringan seleksi Sekot Ambon jadi terhambat.

Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler mengatakan, saat ini yang menjadi persoalan adalah siapa calon ketua panitia pelaksana. Dikarenakan sampai dengan saat ini posisi sekretaris daerah (Sekda) Maluku masih dijabat oleh Plh Sadli Ie.

Pihaknya telah menyiapkan kerangka panitia seleksi (Pansel) Sekot, tinggal disesuaikan dengan regulasi.

“Nanti kita lihat regulasinya seperti apa, sebab aturan sebenarnya itu Ketua Pansel harus dijabat oleh Sekda defenitif, sementara Sekda Maluku saat ini statusnya masih Plh,” ungkap Hadler Hadler, kepada wartawan di Ambon, Minggu (22/8).

Dikatakan, apabila dalam regulasi tak dapat menyetujui Plh Sekda untuk menduduki ketua pansel, maka alternatif lainnya, harus diisi oleh akademisi.

Baca Juga: Oknum APRI Leluasa Operasikan Tong di Tambang Ilegal GB

“Yah saya pikir nanti  kita lihat saja kedepannya. Kalau tidak dimungkinkan, maka kita akan pakai akademisi dalam proses Seleksi Sekkot Ambon,” beber Hadler.

Hadler mengungkapkan, pelatihan balon pada Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia, termasuk juga dalam persyaratan. “Persyaratan itu akan masuk di tahap evaluasi sampai kepada assement. Saya kira itu akan menyeleksi secara sendirinya,” katanya.

Selain pelatihan, salah satu ciri dari calon Sekot adalah, paling tidak telah menjabat posisi esalon II sebanyak dua kali. Dan banyak sekali pejabat di pemkot yang tentunya hampir memenuhi persyaratan tersebut.

“Saya kira di Internal Pemkot Ambon banyak yang bisa ganti. Ada pejabat eselon dua yang sudah dua kali jadi Kepala Dinas. Tapi semua tergantung prosesnya nantikan,” pungkasnya.  (S-52)