AMBON, Siwalimanews – Badan Pusat Statistik (B­PS) Maluku mencatat, ting­kat pengangguran terbuka (TPT) di Maluku pada Agus­tus 2020 meningkat se­besar 7,57 persen, lebih tinggi dari Agustus 2019, 6,69 persen.

“Jadi TPT Maluku me­ng­alami peningkatan dari 6,69 persen pada Agustus  2019  menjadi 7,57 persen pada Agustus 2020,” jelas Ke­pala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam rilisnya kepada Siwalima, Kamis (5/11).

Selain itu, kata Riyadi, tingkat partisipasi angka­tan kerja (TPAK) antara laki-laki dan  perempuan pada Agustus 2020 juga mengalami peningkatan.

“Untuk laki-laki sebesar 76,49 persen, sementara TP­AK perempuan hanya 53,52 persen. Jika dibanding kon­disi setahun yang lalu, TPAK perempuan mengalami peningkatan sebesar 3,03 persen poin, smentara TPAK laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,79 persen poin,” katanya.

Riyadi mengatakan, sejumlah indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja yakni berdasarkan wilayah, TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan.

Baca Juga: Pengurus Sinode GKPII Silahturahmi ke Kapolda Maluku

Riyadi menjelaskan, pada Agustus 2020, TPT di perkotaan sebesar 12,23 persen, sedangkan TPT di perde­saan sebesar 4,44 persen.

“Kita bandingkan setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat peng­angguran di  perdesaan namun ter­jadi peningkatan di daerah perko­taan, yaitu TPT di perdesaan turun sebesar 0,26 persen poin, dan TPT di perkotaan naik sebesar 2,27 persen poin,” katanya.

Sementara itu, angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 839.190 orang. Penduduk bekerja di Maluku pada Agustus 2020 sebanyak 775.701 orang.

Riyadi menambahkan, dengan adanya pandemi Covid-19, tidak hanya masalah kesehatan yang timbul, namun semua aspek dalam kehidupan ikut terdampak termasuk perekonomian.

Perekonomian mulai menurun sejak diberlakukannya pembatasan aktivitas. Penurunan tersebut juga berdampak pada dinamika ketenagakerjaan di Maluku.

“Jadi tidak hanya pengangguran, penduduk usia kerja lainnya juga turut terdampak dengan adanya pandemi Covid-19,” tandasnya. (S-39)