AMBON, Siwalimanews – Muhamad Syahrul Wadjo, korban penculikan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) mengaku, kalau penculikan atas dirinya ada kaitannya dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Rakyat Peduli Rakyat (ARAK) di Kantor Gubernur Maluku Rabu (2/8).

Pengakuan Syarul disampaikan Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol, Roem Ohoirat, yang mendampingi Wakapolda Maluku, Brigjen Pol, Jan de Fretes yang melihat langsung kondisi korban di Mapolresta Pulau Ambon, Kamis (3/9).

“Dari pengambilan keterangan, menurut korban ada kaitanya dengan materi demo di Kantor Gubernur,” ungkap Kabid.

Selain ada keterkaitan dengan aksi di Kantor Gubernur, Syarul juga mengakui, ada tindakan kekerasan yang dilakukan selama dirinya diculik oleh para pelaku yang tidak dikenalinya.

“Yang bersangkutan mengakui di pukul satu kali di belakang kepala. Untuk jumlah pelaku dia tidak bisa memastikan, namun terdapat beberapa orang yang saat itu dilengkapi dengan alat tajam berupa parang,” jelas Kabid.

Baca Juga: Perkosa Anak Tiri, Pria Ini Dituntut 10 Tahun Penjara

Digali lebih jauh terkait tindakan yang dilakukan para pelaku selama korban di culik, Kabid mengaku belum mengetahui lebih banyak dikarenakan proses pemeriksaan masih berlanjut sampai saat ini.

Sebelumnya, Muhamad Syahrul Wadjo, korban penculikan oleh orang tidak dikenal,  mendatangi Polres P Ambon PP Lease, Kamis (3/9) pagi.

Syahrul, yang sehari sebelumnya bertindak selaku orator dalam aksi demo di Kantor Gubernur Maluku, datang ke polres untuk melaporkan peristiwa penculikan yang menimpa dirinya.

Pantauan Siwalimanews, Syahrul tiba di Polresta Ambon sekitar pukul 11.00 WIT dan langsung menuju ruang SPKT untuk membuat laporan.

Usai membuat laporan Syahrul yang ditemani belasan kader HMI Kota Ambon, digiring ke satreskrim Polresta Ambon guna diambil keterangan.

Selain Syahrul, terlihat pula beberapa rekannya juga diperiksa polisi sebagai saksi. (S-45)