Pemprov Diminta Perjuangkan Kuota Penerimaan CPNS
AMBON, Siwalimanews – Pemprov Maluku diminta memperjuangkan kuota bagi Maluku dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)
Pasalnya, Pemerintah Pusat secara tegas menghentikan honorer pada instansi pemerintah dan dialihkan ke rekruitmen CPNS dan P3K, sehingga Pemprov Maluku harus memperjuangkan penambahan kuota bagi Maluku.
Demikian diungkapkan, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Amir Rumra kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Senin (19/9).
Dikatakan, hingga saat ini jumlah tenaga honorer di instansi pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten dan kota, mencapai puluhan ribu yang mestinya mendapat kebijakan khususnya.
Pemprov juga harus memperjuangkan agar Pemerintah Pusat menurunkan passing grade atau ambang batas nilai sesuai dengan kondisi Maluku, sebab selama ini peserta seleksi begitu banyak gugur dengan passing grade yang terlalu tinggi.
Baca Juga: Dua OPD Berebut Kelola Sistem TelekomunikasiRumra menolak jika pembiayaan gaji P3K dibebankan kepada daerah termasuk melalui Dana Alokasi Umum (DAU), sebab Pemerintah Pusat tidak akan menaikan nilai DAU sehingga membawa konsekuensi pada proses infrastruktur yang akan turun pula.
Apalagi, gaji P3K cukup besar dibanding dengan honorer dan jika Pemerintah Provinsi Maluku tidak diperhatikan dengan baik kebijakan P3K maka berdampak bagi Maluku, bahkan jika kuota tidak ditambahkan dapat dipastikan pengangguran terbuka akan sangat besar.
Karena itu, tambahnya, Pemprov Maluku diingatkan untuk memperhatikan pegawai honorer, menjadikannya sebagai persoalan prioritas yang perlu diperjuangkan di Pemerintah Pusat.
Mengingatkan, Pemerintah Provinsi Maluku untuk menjadikan persolaan honorer sebagai prioritas perjuangan ke Pemerintah Pusat.
Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Maluku khususnya di lima kabupaten dan kota harus dijadikan sebagai pintu masuk bagi Pemerintah Provinsi Maluku, untuk menyampaikan langsung persoalan honorer yang nasibnya tidak aman akibat dari kebijakan penghapusan tenaga honorer.
“Kedatangan presiden kemarin itu sangat penting karena memberikan ruang bagi Pe Pemprov untuk menyampaikan langsung masalah honorer yang direncanakan kedepan akan dirumahkan dan mudah-mudahan Pemprov sudah sampaikan, kalau tidak maka ini kerugian bagi kita,” tegas Rumra. (S-20)
Tinggalkan Balasan