Pemprov Diminta DPRD Jamin Iklim Investasi
AMBON, Siwalimanews – Pemprov Maluku diminta menjamin iklim investasi yang baik dan kondusif untuk meningkatkan minat investor berinvestasi di daerah ini.
Salah satu upaya penciptaan lapangan kerja adalah dengan membuka kran investasi sebanyak-banyaknya. Namun Pemprov harus menjamin iklim investasi bisa berjalan dengan baik.
“Kami mendorong agar salah satu upaya penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat Maluku dengan membuka kran investasi sebanyak-banyaknya terutama investasi dibidang kelautan dan parawisata,” kata Wakil Ketua DPRD Maluku, Aziz Sangkala kepada Siwalima, Sabtu (29/2).
Sangkala mengakui, pemprov sudah meletakan dasar-dasarnya lewat RPJMD yang sudah dibahas bersama dengan DPRD.
“Dewan juga mendukung upaya mendorong percepatan pariwisata dengan akan ditetapkannya rencana induk pembangunan parawisata daerah ke dalam sebuah peraturan daerah,” ujarnya.
Baca Juga: DPRD Malteng Dinilai ‘Gila’ Perjalanan DinasNamun menurut Sangkala, harus ada langkah konkrit dari pemprov, yaitu berani memberikan intensif yang menarik bagi investor.
“Kita memang harus berani keluar dan menawarkan kepada para investor dan memberikan kepada investor insentif yang menarik agar menjadi satu dasar pertimbangan bagi mereka kenapa harus berinvestasi di Maluku,” tandas politisi PKS ini.
Sangkala mengatakan, Maluku tidak bisa mengklaim saja, misalnya dibidang perikanan punya ikan berlimpah, tapi apakah iklim investasi di Maluku mudah bagi investor atau tidak. “Jangan sampai iklim berinvestasi di Maluku bagi mereka terasa berbelit-belit, dari sisi perizinan misalnya selalu disoroti oleh pemerintah pusat dan pengusaha,” ungkapnya.
Salah satu masalah klasik yang sering menghambat investasi adalah lahan. Hal ini, kata Sangkala harus menjadi perhatian serius pemprov. “Masalah tanah di Maluku merupakan masalah yang serius yang harus segera dicarikan terobosan oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Selain itu, pemprov juga perlu fokus untuk meningkatan pembangunan infrastruktur, misalnya pelabuhan, bandara, jalan ketersediaan listrik yang memadai guna menunjang investasi. “Kami berharap gubernur dan jajarannya untuk membicarakan hal ini dengan serius,” tandas Sangkala.
Ia juga berharap, kunjungan gubernur ke Taiwan akan membuahkan hasil bagi invetasi dibidang perikanan. “Mudah-mudahan langkah itu bisa segera berbuah hasil sehingga investor itu juga bisa datang ke Maluku,” ujarnya.
Nilai Investasi Rendah
Seperti diberitakan, Gubernur Maluku, Murad Ismail mengaku, Maluku merupakan salah satu daerah yang memiliki nilai investasi paling rendah, dibandingkan 33 provinsi lainnya di Indonesia.
Perkembangan realisasi investasi di Maluku tahun 2019 sebanyak 39 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 778.340.100.000.
Kata gubernur, nilai ini terdiri dari investasi penanaman modal (PMA) sebesar Rp.495.174.100. 000 untuk 16 proyek, dan investasi permasalahan penanaman modal PMDN sebesar Rp.283. 166.000. 000 untuk 23 proyek.
“Ini merupakan paradoks dimana potensi daerah cukup besar pada sektor perikanan, perkebunan, parawisata, pertambangan dan sektor lainnya, namun disisi lain rendahnya minat investor untuk berinvestasi menjadikan minimnya investasi di Maluku,” kata gubernur dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Maluku, Kasrul Selang, ketika membuka forum OPD Dinas Penanaman Modal PTSP Maluku, Kamis (27/2).
Menurutnya, nilai realisasi investasi Maluku menduduki posisi terakhir dari 34 provinsi atau dibawah target yang telah ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp 7.61 Triliun.
“Jadi dalam rangka meningkatkan penanaman modal kedepan, perlu beberapa kebijakan strategis yang diarahkan pada menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang lebih kondusif di daerah, melalui penyediaan insentif, menghapus pungutan serta memberikan pelayanan one stop service,” katanya.
Gubernur juga meminta, agar percepatan pembangunan dan penyediaan infrastruktur penunjang kegiatan investasi di daerah, serta meningkatkan profesional SDM aparatur pemerintah dibidang pelayanan perijinan, meningkatkan sistim pelayanan perijinan secara sistim online digital didaerah.
Kedepan, katanya, untuk menjemput masuknya investasi di Maluku, diharapkan kesiapan aparatur profesional ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota dibidang pelayanan penanaman modal, disertai dengan strategi promosi yang tepat dengan kemampuan melahirkan image building yang positif yakni pemberian citra daerah yang lebih baik bagi seluruh pelaku usaha.
“Target investasi di Maluku tahun 2020 mencapai Rp 5.16 triliun. Kalau ini berjalan maka pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan dan penyerapan ternaga kerja di Maluku bisa tercapai sejalan dengan visi dan misi gubernur,” ujarnya.(Mg-4)
Tinggalkan Balasan