PEMERINTAH Kota (Pemkot) Ambon ikut mendukung penuh jalannya event Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional ke-II di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), 28-31 Oktober 2022.

Bukti dukungan tersebut dapat dilihat dari kehadiran Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse, Ketua Tim Penggerak PKK, Lisa Wattimena dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP), Hanny Ririmasse bersama sejumlah pimpinan OPD.

Sekot mengatakan, kehadiran Pemkot Ambon adalah untuk mendukung tim Pesparani Maluku karena didalamnya ada utusan dari Kota Ambon. Hal itu penting agar mereka bisa semangat untuk memberikan yang terbaik dalam perlombaan.

“Selaku Sekot, Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua DWP serta beberapa pimpinan OPD, kami hadir untuk memberi dukungan penuh, support kepada tim Pesparani Maluku agar mereka bisa tampil maksimal,” tandas Ririmasse usai pembukaan.

Hal ini lanjutnya, diharapkan menjadi motivasi tersendiri bagi tim Pesparani Maluku sehingga bisa suguhkan penampilan yang maksimal. Sebab tujuannya jelas bukan untuk juara, tapi bagaimana melalui Pesparani nama Tuhan dimuliakan lewat Mazmur dan Puji-pujian.

Baca Juga: 28 Atlet Tinju Kota Ambon Siap Ikut POPMAL IV

“Kami punya tujuan bukan mencari juara tapi bagaimana lewat Pesparani ini, kita dapat memuji dan membesarkan nama Tuhan sesuai talenta yang diberikan Tuhan. Juara itu bonus. Kita buat yang terbaik pasti Tuhan akan memperhitungkan itu. Tetap semangat, berjuang yakin hasil terbaik akan diraih,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Kontingen Pesparani Maluku Widya Pratiwi Murad sangat yakin dengan ijin Tuhan Yang Maha Kuasa dan semua kerja, latihan selama ini, Maluku bisa meraih juara umum.

Sebab bagi isteri Gubernur Maluku itu, tidak ada yang tidak mungkin karena semua adalah kehendak Tuhan.

“Kepada seluruh anggota kontingen Maluku yang akan berlomba agar menjaga kesehatan, serta terus berlatih, meningkatkan kesiapan menghadapi perlombaan besok hingga Minggu,” pungkasnya.

Diketahui, kontingen Maluku yang berjumlah 36 orang akan mengikuti lomba secara offline yakni Mazmur, anak, remaja, OMK dan dewasa, bertutur kitab suci, CCR anak dan remaja serta PSDC. (S-25)