AMBON, Siwalimanews – Guna memastikan pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (ATM) telah terintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan (RPJMD), baik provinsi maupun kabupaten/kota, maka  digelar pertemuan kemitraan dan kolaborasi penang­gulangan ATM di Kota Ambon.

Kegiatan yang melibatkan Dinas Kesehatan dan Bappeda Litbang, serta didukung oleh Global Fund ini, dibuka oleh Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse, yang berlangsung di Balai Kota Ambon, Kamis (22/6).

Dalam sambutannya Ririmasse mengatakan, tujuan dari pertemuan tersebut untuk memperkuat integrasi ATM dalam dokumen perencanaan secara spesifik, meliputi adanya rumusan ATM pada RKA APBD 2024, perubahan rencana kerja APBD 2024, Perubahan KPPD APBD 2024, dan perubahan Renstra Dinas Kesehatan yang memuat ATM, dimana pencegahan dan pengendalian ATM yang telah teritegrasikan dalam dokumen RPJMD, juga perlu pengawasan yang ruang lingkupnya meliputi perencanaan sumber daya di daerah dalam pembangunan kesehatan.

“Mengingat semakin tingginya penularan HIV/AIDS dan juga penyakit lainnya seperti Tuberkolosis dan Malaria di Kota Ambon, sehingga ini masih menjadi momok bagi kesehatan masyarakat Indonesia yang mesti diberantas,” ujarnya.

Kata dia, sesuai data di Kota Ambon sendiri, terdapat 2.284 kasus HIV, dan untuk Tuberko­losis pada tahun 2022 tercatat 1.296 penderita sehingga melihat fenomena itu, pemerintah telah menargetkan pemberantasan penyakit tersebut pada tahun 2030, sebagaimana ditetapkan pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, sebagai upaya menyelesaikan kasus penyakit menular.

Baca Juga: Kasus HIV/AIDS Meningkat, Taihutu: Pemkot Harus Aktifkan KPA

Disamping, ini sudah menjadi kebijakan pemerintah dan pengambil keputusan politik, juga memerlukan dukungan kerja sama pihak swasta atau kolaborasi dari berbagai pihak dan stakehoder,diantaranya melalui dukungan OPD non kesehatan dan Corporate Social Responsibility (CSR).

“Saya berharap, semua peserta pertemuan dapat mengikuti kegiatan ini secara aktif, sehingga dapat memberikan pemahaman yang baik tetang kemitraan dan kolaborasi penanggulangan ATM di Kota Ambon,” pintanya.

Untuk diketahui, kegiatan ini dikuti 25 peserta yang terdiri dari Kepala Puskesmas, RSUD dan RSKD, dan staf bidang perencanaan, serta dilaksanakan secara Hybird. (S-25)