AMBON, Siwalimanews – Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu minta Pemerintah Kota Ambon agar kembali mengaktifkan tim Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).

Pengaktifan kembali tim yang sebelumnya pernah dibentuk dengan melibatkan seluruh stakholder, baik NGO dan juga seluruh OPD dalam upaya penanggulangan kasus penyakit menular di Kota Ambon itu, kini diperlukan untuk menekan tingginya kasus penyakit menular di Kota Ambon. Tidak hanya HIV/AIDS, tetapi juga TBC dan Kusta.

Menurutnya, kerja dinas dan stakholder lainnya, termasuk NGO, harus lebih aktif dengan melakukan “jemput bola”, supaya target untuk memanimalisir angka penyebarannya, bisa terjadi. Karena pencegahan itu lebih penting dari mengobati. Dan ini sebagai salah satu upaya untuk menekan tingginya penyebaran kasus menular tersebut.

Dalam KPA tersebut, semua lini sektor terlibat didalamnya, sehingga proses pendekatannya akan dilakukan secara menyeluruh.

“Kami akan rapat lanjutan, rencana Rabu nanti, dengan Kadis Kesehatan dan juga Sekretaris Kota Ambon. Hal ini karena kami melihat, persoalan ini harus ditanggapi serius dan harus ada langka-langka yang harus dilakukan untuk penyakit menular itu. Jadi sesuai data Pemkot, bahwa terjadi peningkatan terhadap penyakit menular, jadi selain HIV/AIDS, juga TBC dan Kusta, sehingga ini harus ditanggapi serius,”katanya.

Baca Juga: MBD Punya Rumah Sakit Khusus Ibu Hamil

Dikatakan, dalam rapat nanti pihaknya akan mengundang Dinas Kesehatan Kota Ambon dan juga Sekretaris Kota Ambon. Hal ini perlu, karena berkaitan dengan tambahan anggaran untuk penanganan kasua dimaksud.

“Pekan kemarin kita juga melaksanakan rapat, dan meminta agar di APBD Perubahan nanti, ada alokasi anggaran yang programnya sudah disiapkan oleh Dinkes. Jadi ada suport dari Pemkot dari alokasi anggaran yang sudah ada, namun perlu ada peningkatan lagi karena angka penyebaran kasus kali ini, sangat fantastik,”katanya.

Taihuttu menambahkan, salah satu faktor tingginya penyebaran HIV/AIDS di Kota Ambon, selain oleh sesama jenis, yaitu laki-laki dan laki-laki, tetapi juga oleh orang beresiko tinggi seperti PSK dimana sesuai data Dinas Kesehatan Kota Ambon disampaikan, bahwa satu PSK di Ambon, dapat berhubungan dengan tujuh laki-laki sekaligus dalam jangka waktu satu hari.

“Belum lagi seks oleh waria. Bayangkan saja, kondisi yang terjadi saat ini, seperti itu. sehingga ini harus ditangani serius,” tandasnya.(S-25)