AMBON, Siwalimanews – Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, ditahun 2022, stunting di Kota Ambon turun 0,7 persen  dari 21,8 persen menjadi 21,1 persen.

Hal ini diungkapkan Walikota dalam sambutannya saat rapat kerja koordinasi percepatan penurunan stunting tahun 2023, yang berlangsung di Marina Hotel, Kamis (16/3).

Walikota berharap melalui kegiatan ini agar semua pihak dapat membangun kesepahaman untuk satu tindakan, satu pikiran dalam mengatasi stunting di Kota Ambon.

Menurutnya, salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting, adalah pemerintah telah me­ngeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, yang mana Perpres itu memberikan payung hukum bagi strategi nasional tentang percepatan penurunan stunting.

Dikatakan, bahwa menurut berbagai literatur, intervensi bisnis selama ini memiliki kontribusi lebih besar yakni 70 persen dalam upaya penurunan, jika dibandingkan dengan intervensi spesifik berbagai program yang terkait dengan penurunan yang selama ini sudah dilaksanakan oleh Pempus sampai ke tingkat daerah, termasuk kita di Kota Ambon.

Baca Juga: Sistem Penjamin Kesehatan, MBD Diganjar Penghargaan

Namun demikian, segala upaya yang dilakukan sampai dengan saat ini, walaupun memang sudah menurunkan trend penurunan, tetapi belum terjadi secara signifikan. Dan oleh karena itu, butuh bersinergi untuk menye­lesaikan persoalan dalam rangka itu rapat koordinasi ini menjadi wadah untuk minimal bisa menyamakan persepsi, lalu merumuskan langkah-langkah konkrit penanganan stunting di Kota Ambon supaya pada waktunya, angka stanting di Kota Ambon ini bisa berkurang.

“Saya bersyukur,  pada Tahun 2022 walaupun dalam Margin yang kecil Kota Ambon terjadi penurunan angka stunting sebesar 0,7 persen, dari 21,8 menjadi 21,1, angka ini paling kecil dibanding dengan kabupaten/kota lain di Maluku,” katanya.

Dikatakan, koordinasi ini penting dilakukan untuk mengidentifikasi secara baik penderita stunting dan faktor penyebabnya, agar program yang dilakukan tepat sasaran, sehingga masyarakat merasakan adanya sentuhan program yang dapat menurunkan angka stunting di Kota Ambon.

Dan untuk tahun 2023 ini, Peme­rintah Kota Ambon telah menetap­kan 12 logos yang  disebarkan pada lima kecamatan.

Berkaitan dengan itu, dirinya sejak awal sudah menyampaikan kepada seluruh pimpinan, bahwa fokus pemerintah kota ada pada kebijakan pemerintah pusat.

“Kalau hari ini pemerintah pusat fokus untuk menurunkan tingkat frekuensi stunting, kita harus juga fokus yang sama. Demikian untuk yang lainnya. Saya minta DPBPKB dan Dinas Kesehatan bisa bekerja sama, kalau tidak bisa bekerja sama, untuk berupaya menurunkan stunting. Saya mau tantang kita semua, tahun 2024 Kota Ambon di bawah 14 persen. Maka dari itu kita harus kompak,”harapnya.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse selaku panitia dalam laporannya menga­takan, upaya percepatan penurunan stunting adalah mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif serta pencapaian tujuan pembangunan yang ber­kelanjutan melalui pencapaian target nasional, sehingga angka stunting dapat dicapai hingga 14 persen di tahun 2024.

Berkaitan dengan itu, digelar rapat koordinasi percepatan pe­nurunan stunting di Kota Ambon sebagai dasar percepatan penurunan angkat stunting di Indonesia.(S-25)