AMBON, Siwalimanews –  Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler memastikan, Pemkot Ambon akan mempersiapkan pemberdayaan bagi sumber daya manusia di kota ini demi menyambut, Maluku ditetapkan sebagai Lumbung Ikan Nasional.

“Sumber daya manusia yang akan disipakan yakni  sumber daya nelayan harus kita tingkatkan, sehingga pada saat datang LIN di Kota Ambon ini, kita sudah harus siap,” ucap Hadler.

Menurutnya, kehadiran LIN ini juga perlu kesiapan daerah. Untuk itu dipastikan sebelum LIN masuk Ambon sudah siap.

“Saya juga sampaikan terimakasih kepada semua anggota DPR-RI teruatama Dapil Maluku yang telah memperjuangkan Maluku sebagai LIN lebih khususnya Kota Ambon,” ucapnya.

Anggota DPR RI `dapil Maluku Mercy Barends saat berkunjung ke Pemerintah Kota Ambon, Kamis (23/2) membahas sejumlah program bertaraf nasional yang tak lama lagi akan hadir di Maluku, termasuk Kota Ambon.

Baca Juga: Ini Harapan Masyarakat Aru ke Gonga dan Sogalrey

Anggota Komisi VII DPR-RI ini mengungkapkan, ada sejumlah program pemerintah pusat, yang bertaraf nasional dan berbasis internasional akan segera masuk ke Maluku. Salah satu program unggulan, yang melewati banyak perdebatan dan pembahasan, adalah LIN, yang nantinya akan dibangun di Kota Ambon dan Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.

Menurut Barends, alasan Kota Ambon menjadi salah satu kota di Maluku dipilih sebagai lokasi pembangunan LIN, karena kota ini memiliki kesiapan infrastruktur yang memadai.

“Yang memadai paling pertama adalah dari sisi kesiapan energi, diantara 11 kabupaten/kota mau bikin Ambon new port menyambungkan pelabuhan besar, pelabuhan perikanan dan yang lain-lain, itu butuh kesiapan energi yang sangat tinggi antara lain, listrik, satu dari tiga atau empat kota dari seluruh Indonesia yang memiliki kapasitas listrik sudah mendekati diatas 150 MW salah satunya Kota Ambon. Ini yang kita perjuangkan habis-habisan, sehingga siap menerima seluruh hadirnya industri vital nasional,” paparnya.

Anggota Badan anggaran DPR-RI ini juga, mengungkapkan untuk menuju jalannya LIN kedepan dengan baik, ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan untuk mencapai kesejahteraan, baik nagara maupun masyarakat lokal.

Ada empat sampai sampai lima point besar, yang pertama urusan SDA, kedua, SDM, ketiga infrastruktur keempat regulasi serta kelima networking dan mentoring.

“Networking dan monitoring ini harus dikembangkan, agar nelayan kita tidak jadi nelayan sub sistem tetapi sudah harus menjadi nelayan berbasis industri,” ucapnya.(S-52)