Beroperasinya tambang di Pulau Wetar yang selama ini dikelola oleh PT Batutua Tem­baga Raya (BTR) dan PT Batutua Prima Permai (BPP) menjadi salah satu andalan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor per­tambangan.

Selain di pulau wetar, tambang emas di Pulau Romang, Kecamatan Kepulauan Romang yang sebentar lagi beroperasi akan menjadi sumber pendapatan bagi bagi Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)

Sektretaris Daerah MBD Alfonsius Siamiloy menjelaskan sumber pendapatan asli daerah saat ini adalah Kelautan dan Perikanan, selain itu ada daba bagi hasil, pajak maupun sektor lain.

“Jadi sektor pertambangan menjadi primadona baru bagi kita mengenjot pendapatan daerah,” kata sekda ketika dikonfirmasi Siwalima Senin (8/11).

Dikatakan dengan beroperasinya tambang tembaga di Pulau Wetar, daerah setiap tahun menerima pendapatan Rp 500-Rp 600 juta pertahun.

Baca Juga: Pasar Yotowawa Ditargetkan Beroperasi 2022

“Sebentar lagi tambang emas di Pulau Romang beroperasi itu dalam setahun kita bisa menerima Rp 2 miliar lebih dalam setahun,” terang sekda.

Dengan penerimaan PAD yang terus naik, maka kedepan pemerintah sudah tidak lagi tergantung dengan APBN

“Itu menjadi modal pemerintah tidak lagi bergantung dengan pemerintah pusat soal anggaran,” ujarnya.

Selain sektor pertambangan, sektor kelautan dan perikanan terus digenjot, disamping itu juga ada sektor pariwisata yang menjadi primadona baru di MBD.

“Kita kaya dengan ikan dan sekarang kita lagi kembangkan rumput laut dan kami pastikan kedepan ini juga jadi   sumber pendapatan yang menjanjikan bagi daerah disamping sektor baru yang dikembangkan yakni pariwisata,” ungkapnya. (S-39)