MASOHI, Siwalimanews – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah terus berupaya untuk menggendalikan inflasi di wilayahnya dengan menjaga daya beli masyarakat, terhadap bahan kebutuhan pokok.

Sebelumnya juga, Penjabat Bupati Rakib Sahubawa menjalin kerja sama  dengan Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur dan hasilnya, puluhan ton bawang merah kualitas terbaik berhasil didatangkan ke Negeri Pamahanu-Nusa.

Kini langkah mengendalikan inflasi kembali dilakukan Pemkab Malteng dengan melounching Gerakan Pangan Murah, dengan menghadirkan beras lokal, yang berlangsung di pelataran parkir, Pasar Binaya Masohi, Jumat (17/11).

Tak tanggung tanggung dalam kegiatan itu, sebanyak 30 ton beras di datangkan dari Kecamatan Seram Utara Timur Seti dan Kobi ke Kota Masohi.

Sahubaw pada kesempatan itu mengatakan, Gerakan Pangan Murah adalah wujud dari pelaksanaan instruksi presiden dan Gubernur Maluku, untuk menjaga inflasi.

Baca Juga: Pemprov Cuek dengan APBD 2024, DPRD Lapor Kemendagri

“Salah satu tugas pemerintah adalah memastikan inflasi terjaga, yaitu dengan memastikan pasokan pangan tersedia,dan harga pangan terjangkau,” ujarnya.

Sahubawa berharap, masyarakat Kota Masohi dan Maluku Tengah pada umumnya bisa memanfaatkan kegiatan itu sebaik-baiknya, untuk memenuhi kebutuhan pangan masing-masing.

Terkait kenaikan harga pada komoditas pangan tertentu, Sahubawa memastikan, pemerintah terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait, agar dapat menekan harga komoditas yang mengalami kenaikan tersebut.

“Insyaallah kita terus berupaya. Tujuan kita pasokan pangan aman, harga stabil. Kita komunikasi dan koordinasi terus,” ujarnya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Malteng Arsad Slamat menjelaskan, gerakan ini dilakukan dengan strategi subsidi.

“Jadi masyarakat dapat membeli dengan harga terjangkau, sebab pemkab berikan subsidi Rp2.500.000 per kilo, sehingga beras yang disediakan per karung dengan jumlah 10 kg dapat di beli dengan harga Rp100 ribu,” ujar Slamat.(S-17)