AMBON, Siwalimanews – Dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona, maka Pemerintah Kabupaten Buru mulai perketat semua pintu masuk ke kabupaten itu.

Plt Sekda Buru, Ilyas Bin Hamid kepada wartawan usai rapat terbatas antara Pemkab Buru dengan Satgas Waspada Darurat Bencana Non Alam di Kantor Bupati, Kamis (19/3) menjelaskan, semua pintu masuk seperti pelabuhan, dan bandara akan ditempatkan tim satgas.

“Tim satgas ini akan memeriksa satu persatu penumpang yang turun dari kapal baik itu kapal Pelni, Ferry, dan Bandara Namniwel akan dideteksi suhu tubuhnya. Alhamdulillah sampais aat inis emua berjalan lancar,” ungkapnya.

Dijelaskan, sampai saat ini juga, Pemkab Buru belum mengeluarkan kebijakan lockdouwn, namun pengawasan dengan memperketat pintu masuk ke kabupaten ini tidak lain hanya untuk berjaga-jaga.

Selain itu, RSUD Lala juga telah disiapkan satu ruangan isolasi. Ruangan ini nantinya akan digunakan bila nanti ada pasien yang terindiksi covid-19.

Baca Juga: RSUD Tiadakan Jam Besuk Pasien Rawat Inap

Sementara untuk alat pengaman diri (APD) pemkab hanya mendapat jatah dua stelan bagi tenaga medis. Pasalnya Maluku hanya dijatahi 30 stelan APD yang dibagikan ke semua kabupaten/kota.

“Dalam rapat evaluasi terbatas tadi, pak Kadis Kesehatan laporkan, kalau Buru hanya dapat jatah dua stelan APD, sebab Maluku hanya dijatahi 30 stelan yang mana ini juga harus dibagikan ke ke kabupaten/kota lainnya,” jelasnya.

Menyoal tentang langkah meliburkan TK-SMP yang telah berlangsung di Kota Ambon apakah juga akan diambil langkah yang sama oleh Pemkab Buru sekda menegaskan, bila kondisi mengharuskan, maka pemkab akan mengambil langkah tersebut.

Sebelumnya juga Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona, sejak Minggu (15/3) telah dilakukan penyemprotan desinfektan yang diawali di perkotaan dengan menyasar tempat umum, meliputi pasar, terminal, tempat keramaian, sekolah dan berlanjut hingga pemukiman warga.

“Kita berdoa, jangan sampai virus ini masuk ke daerah kita,” ujar bupati dalam pertemuan terbatas dengan Forkopimda, bersama para pimpinan OPD, para camat, kades dan kepsek, tokoh agama dan tokoh masyarakat di aula Kantor Bupati, Senin (16/3).

Kendati Buru bebas virus Corona, namun bupati tidak dapat menyembunyikan kekhawatirannya, karena daerahnya memiliki akses terbuka dengan ibukota negara lewat penerbangan udara dan juga dengan Sulawesi Utara lewat perhubungan laut, dimana warga di kedua daerah ini, sudah positif terpapar virus corona.

Mengantisipasi itu, bupati juga telah menginstruksikan satgas untuk memantau warga yang datang lewat Bandara Namniwel dan pelabuhan laut yang menggunakan kapal Pelni dari Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara).

“Kedua lokasi itu akan ditempatkan petugas dan peralatan medis untuk mendeteksi suhu tubuh. Bila suhunya tubuhnya di atas  37 derajat celcius, maka akan ditangani tenaga medis,” ungkap bupati.

Selain mengantisipasi lewat dua jalur pintu masuk, kata bupati, ia juga telah memerintahkan agar jam belajar mengajar di sekolah dipersingkat sampai beberapa pekan ke depan.(S-31)