AMBON, Siwalimanews – Dalam rangka mendukung upaya meningkatkan perekonomian masyarakat ditengah pandemi covid-19, pemerintah harus dapat mencegah dampak negatif dari pembangunan ekonomi dan pariwisata.

Penegasan ini disampaikan akademisi Ekonomi UKI yang juga mahasiswa S3 studi pembangunan fakultas interdisiplin, Elia Radianto dalam disertasinya dengan judul Pariwisata Pro-Miskin di Kabupaten Pulau Morotai; Dampak Kebijakan Pembangunan Pariwisata terhadap Lingkungan, Mata Pencaharian, dan Kemiskinan.

Dikatakan, pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara telah menimbulkan tiga masalah baik dari aspek ekonomi dan kemiskinan.

“Pariwisata menimbulkan dampak negatif lingkungan sekitar, dampak negatif kehidupan masyarakat seperti ekonomi, pendapatan dan kemiskinan,’’ kata Radianto.

Menurutnya, pemerintah perlu melakukan kolaborasi bersama swasta dalam mempersiapkan sarana dan prasarana bisnis pariwisata sesuai peradaban baru maupun dalam mengedukasi masyarakat dan pengunjung agar dapat berperan menjaga lingkungan destinasi wisata yang bebas dari penularan Covid-19.

Baca Juga: Polda Maluku Menuju Wilayah Bebas Korupsi

Selain itu, perlu adanya sinkronisasi program antar kabupaten dan kota di Provinsi Maluku Utara dengan kebijakan KSPN dan KEK di Kabupaten Pulau Morotai.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan tatanan baru pengembangan sektor pariwisata sesuai standar WHO, tetapi juga menciptakan jalur perjalanan pariwisata baru sesuai event yang dilaksanakan, sehingga dapat menjaga penumpukkan wisatawan pada suatu kabupaten tertentu.

Untuk mendukung hal itu, Elia  merumuskan model perhitungan kerugian ekonomi masyarakat atas berbagai dampak yang terjadi yang dinamakan Elia Radianto-Shock Phenomenon Model.

Ditambahkan, rumus tersebut juga dapat diterapkan diberbagai daerah lainnya termasuk Provinsi Maluku. (S-50)