AMBON, Siwalimanews – Penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Waru, Kecamatan Teluk Waru,  Kabupaten Seram Bagian Timur nyaris ricuh.

Pasalnya, pada proses penyalurannya diwarnai aksi protes masyarakat sehingga terjadi adu mulut antara petugas kecamatan dan warga di Balai Desa Teluk Waru. Polisi dan TNI yang berada di lokasi kejadian mencoba untuk menenangkan warga yang kecewa dengan pembagian BLT tersebut.

Warga mengaku pembagian (BLT) yang diambil dari Dana Desa (DD) bagi masyarakat yang terdampak Virus Corona sebagian tidak merata dan tidak sesuai dengan kriteria.

Masyarakat yang protes mengakui pendataan BLT untuk warga yang berhak mendapatkannya dan tidak berhak mendapatkan BLT tidak sesuai dengan kriteria dan juga peraturan yang telah ditetapkan oleh Kementrian Sosial.

“Kami ingin adanya transparansi antara pemerintah desa dengan masyarakat yang berhak mendapatkan BLT dan masyarakat yang tidak berhak mendapatkannya dan juga data itu harus  pajang ditempat-tempat umum atau dari rumah ke rumah agar masyarakat itu bisa mengerti” tandas Ali Alhamid, salah satu masyarakat Negeri Waru.

Baca Juga: Sistim Ganjil Genap Ditiadakan dalam PSBB

Warga juga minta petugas pemerintah desa untuk melakukan verifikasi kembali data yang telah diambil di setiap dusun secara teliti dengan melihat warga yang berhak dan tidak berhak mendaptkan BLT sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Camat Teluk Waru Tutiek Juliniar Firdaus Manyulu saat dikonfirmasi Siwalimanews membenarkannya, namun semuanya dapat diatasi sehingga penyaluran BLT tetap berjalan lancar.

“Penerimaan BLT setiap desa di Kecamatan Teluk Waru, alhamdulillah semua berjalan lancar walaupun ada sedikit masalah, namun dapat terselesaikan dengan baik, hanya saja di Negeri Teluk Waru agak sedikit ricuh karena masalah pendataan dan sebagaiannya belum masuk,” ujarnya.

Dijelaskan, setelah data penerimaan BLT diverifikasi kembali oleh pemdes, petugas minta masyarakat agar tenang, beberapa jam kemudian setelah diferivikasi data, pembagian BLT dilanjutkan dan berlangsung tertib, namun masih ada sebagian masyarakat yang kurang puas dengan kinerja pemerintah Kecamatan Teluk Waru.

“Harapan saya kedepannya lebih baik lagi dalam memverifikasi data-data dari setiap dusun maupun desa  yang ada di Kecamatan Teluk Waru agar tidak lagi terjadi masalah-masalah pada saat penyaluran bantuan. BLT ini digunakan sebaik-baik mungkin terutama pangan, dan juga semoga wabah ini semua berakhir sehingga pembangunan atau infastruktur yang kita inginkan disetiap desa yang berada di Kecamatan Teluk Waru dapat terselesaikan dengan baik” harapnya.

Ditambahkan, sesuai data pertama jumlah penerima BLT secara keseluruhan itu ada 187 KK. Namun karena sebagian sudah menerima bantuan sosial lainnya, nama mereka juga masuk dalam pendataan BLT, sehingga diverifikasi ulang oleh Pemdes dan data itu turun menjadi 183 KK. Namun, verifikasi data tersebut masih bermasalah menurut masyarakat. (Mg-2)