Pegawai & Anggota DPRD Maluku Juga Terpapar
AMBON, Siwalimanews – Sejumlah anggota dan pegawai DPRD Provinsi Maluku, juga ikut diserang Covid-19, sesuai hasil rapid tes antigen yang dilakukan di lingkup sekretariat DPRD Provinsi, Selasa (29/6) lalu.
Rapid tes antigen tersebut diikuti langsung oleh 161 orang, terdiri dari pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Maluku, ASN dalam lingkungan sekretariat DPRD, tenaga kontrak, petugas fraksi dan wartawan yang sehari-hari bertugas di kantor wakil rakyat Maluku itu.
Alhasil, 11 orang dinyatakan positif Covid-19. SUmber Siwalima menyebutkan, dua dari sebelas orang yang terpapar adalah anggota DPRD Richard Rahakbauw dan Saodah Tethool. Sedangkan sisanya pegawai dan wartawan.
Mereka dinyatakan positif sesuai hasil rapid tes antigen yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Maluku.
Setelah diketahui positif, pihak Dinkes langsung melakukan swab PCR dan hasilnya beberapa yang terpapar Covid-19. Kepastian ini dibenarkan Sekretaris DPRD Maluku, Bodewin Wattimena.“Iya, ada yang terpapar,” ungkap Wattimena kepada wartawan di gedung DPRD Maluku, Selasa (6/7).
Baca Juga: Corona Serang 27 Nakes RSU SaparuaKendati begitu, Wattimena enggan merinci identitas diri dari para pegawai sekretariat DPRD Maluku yang memang terpapar Covid-19 berdasarkan pemeriksaan PCR.
Secara terpisah anggota DPRD Maluku, Saodah Tethool yang dikonfirmasi Siwalima, membenarkan jika dirinya memang positif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan rapid tes antigen dan setelah dilakukan swab PCR ternyata hasilnya negatif.
“Memang waktu itu reaktif berdasarkan rapid tes antigen di kantor, lalu saya minta swab hasilnya negatif bahkan saya dua kali lakukan swab di Siloam hasilnya negatif,” beber Saodah.
Sementara itu Richard Rahakbauw tak bisa dikonfirmasi Siwalima lantaran telepon selulernya tidak aktif.
Terpisah, Ketua Fraksi Partai Golkar, Anos Yermias membantah kalau sohibnya di partai kuning itu ikut terpapar Covid-19. Yermias mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan PCR pada Rumah Sakit Siloam, Rahakbauw dinyatakan negatif Covid-19.
Sebelumnya, mantan Ketua DPRD Provinsi Edwin Huwae juga ikut ikut terpapar Covid-19. Hal ini diakui Huwae, sebagaimana dikutip dari laman Facebook, Jumat (25/6) lalu.
“Teman-teman saya sementara melakukan isolasi mandiri dengan asistensi penuh dari tim dokter RS. Siloam. Kondisi saya dinyatakan stabil & normal setelah pemeriksaan CT Scan, Rontgen, pemeriksaan darah lengkap, dll. boleh jadi ini yang disebut sebagai OTG. Keluarga saya (istri dan anak-anak) serta orang terdekat sudah melakukan swab PCR dan hasilnya negatif, hanya saya yang hasil swabnya positif. Saya himbau untuk rekan dan sahabat yang pernah melakukan kontak erat dalam 1 minggu terakhir dgn saya untuk bisa juga melakukan test rapid antigen,” tulis Huwae.
Namun kini, politisi PDIP Maluku ini telah sembuh dari serangan Covid-19 tersebut.
Menanggapi ancaman Covid-19 di lingkup DPRD Maluku, Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimury menyatakan untuk beberapa waktu kedepan, akan menghentikan sementara proses perkantoran.
“Karena di DPRD ada yang terkonfirmasi maka kita akan mengambil langkah kedepan selain menjaga tetapi aktivitas di dewan kedepan akan dihentikan,” tandas Wattimury.
Menurutnya, pimpinan DPRD tetap berupaya sedapat mungkin untuk menghindari bahaya yang lebih besar pada lembaga ini, sebab bagaimanapun juga keselamatan jauh lebih penting dari segalanya.
Dengan adanya kebijakan penutupan sementara aktifitas perkantoran, maka semua pekerjaan akan dikerjakan secara online termasuk rapat pimpinan dan komisi diupaya secara virtual.
“Kita akan mengambil jalan yang baik selain keselamatan, tetapi aktivitas dewan tidak akan berhenti,” cetusnya.
Sementara itu Jubir Satgas Covid-19 Maluku Doni Rerung yang dikonfirmasi Siwalima membenarkan pegawai dan anggota DPRD terpapar covid. Dia menyebutkan ada 14 orang pegawai dan anggota yang terpapar.
‘’14 orang ini sudah termasuk anggota DPRD, ASN, CS dan lain-lain yang bertugas di DPRD Maluku,” tandasnya. (S-50)
Tinggalkan Balasan