PIRU, Siwalimanews – Aktivitas jalan lintas Seram kembali normal pasca Jembatan Tala ambruk terbawa derasnya arus Sungai Waikaka Sabtu (20/6). Jembatan yang menghu­bungkan Desa Tala dan Negeri Hualoi Kecamatan Amalatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) itu kini dapat digunakan oleh masyarakat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) SBB Tomi Wattimena kepada Siwalima di ruang kerjanya Senin (22/6) menje­laskan, untuk mengantisipasi pengguna jalan trans Seram, Pemkab SBB sudah me­mikirkan hal itu jauh kedepan.

Olehnya Pemkab SBB terus memba­ngun koordinasi dengan pihak BPJN Wilayah XVI Ambon untuk mengambil langkah-langkah awal guna memperbaiki jembatan darurat. Wattimena mengaku, pengguna jalan lintas Seram yang meng­hubungkan tiga kabupaten yakni SBB, SBT dan Malteng kini sudah dapat ber­aktivitas dengan baik.

“Langkah awal yang di ambil pihak balai dengan dengan cara menimbun tanah di lokasi permukaan jembatan lama yang longsor akibat terbawah derasnya air sungai Waikaka supaya aktifitas peng­guna jalan yang menggunakan kendaraan roda dua, penjalan kaki  mobil barang dapat  berjalan lancar,” ungkapnya.

Wattimena menjelaskan, saat ini Pem­kab SBB melalui PU terus berkoordinasi dengan pihak balai dalam upaya pena­nganan pembangunan jembatan darurat di Sungai Waikaka.

Baca Juga: Kementan Fasilitasi 10 Ton Bawang Merah ke Ambon

Menurutnya, untuk langkah selanjutnya akan dilakukan normalisasi sungai Waikaka untuk dialihkan atau dibagi ke Kali Tala sehingga debit air Sungai Waikaka bisa menurun sehingga bisa dilakukan penanganan jembatan darurat.

“Untuk menormalisasi sungai Waikaka pastinya butuh waktu, karena intensitas hujan masih cukup besar, sehingga air sungai Waikaka saat ini masih meluap. Untuk penanganan jembatan darurat itu adalah kewenangan balai bukan Pemda SBB, tetapi Pemda SBB juga punya ke­wenangan untuk sama-sama menyele­sai­kan hal yang dimaksud,” tutur Wattimena.

Meski begitu, untuk kedaraan roda enam yang  hendak ke SBB, Malteng dan SBT belum bisa melewati jembatan Waikaka, namun ada jalan ternatif yakni jalan lintas Piru-Taniwel.

“Dan itu pasti kalau tidak bisa melintasi jembatan saat ini, karena kondisi jemba­tan lama saat ini masih rusak dan kondisi­nya masih miring. Maka dengan itu alter­natif jalan lintas Piru-Taniwel pasti digu­nakan oleh pengendara,” ungkap Watti­mena.

Normalisasi Sungai Laala

Untuk mengantisipasi banjir di Dusun Laala Desa Lokki serta genangan air di Jalan lintas Kecamatan Huamual Ariate-Laala, Pemkab SBB melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) kerja sama dan dengan Balai Wilayah Sungai Maluku turun langsung menormalisasi sungai.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi musim hujan yang diprediksi dapat menimbulkan banjir di Dusun Laala dan Jalan Lintas Huamual.

Informasih yang dihimpun Siwalima, pekerjaan normalisasi sungai yang saat ini dalam pekerjaan diawali dengan penge­rukan dasar sungai, serta perbaikan aliran dan pembangunan tanggul sungai dan saluran air sehingga pada saat luapan air sungai tidak berdampak pada rumah warga,  serta Jalan Lintas Huamual.

“Kita fokus lakukan perbaikan aliran sungai dan pengerukan sungai. Namun, kita juga akan buat waduk penampungan air. Sehingga nantinya ketika ada pe­ningkatan volume air itu dapat terken­dali,” tutur Kadis PU, Tomi Wattimena, Senin (22/6).

Dikatakan, saat ini pemda SBB bersama Balai Sungai mengarahkan satu unit alat berat yang dimilikinya untuk mengeruk sungai serta waduk, sehingga pengerukan dapat dilakukan secara swakelola. (S-48)