AMBON, Siwalimanews – Pembangunan Pasar Mardika diatas lahan seluas 20.750 m², dengan konstruksi bangunan lima lantai tersebut secara resmi mulai dibangun.

Bangunan dengan anggaran sebesar Rp122,6 miliar yang berasal dari APBN yang memiliki daya tampung sebanyak 1.840 unit lapak untuk pedagang sayur dan ikan serta 1.086 unit kios untuk pedagang pakaian, elektronik dan lain-lain serta memiliki pengolahan air limbah mandiri itu resmi dibangun ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Maluku Murad Ismail, Kamis (27/1).

“Saya ucapkan  terima kasih kepada Presiden Jokowidodo yang telah menyetujui usulan pembangunan Pasar Mardika, dan ditindaklanjuti Kementerian PUPR, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan. Saya juga ucap terima kasih kepada Walikota Ambon, Richard Louhenapessy atas sinergitas dengan semua pihak, mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan pasar,” ucap Gubernur dalam sambutannya.

Menurutnya, de facto dan de jure, tanah maupun bangunan di Pasar Mardika adalah milik Pemprov Maluku, sehingga pengelolaannya akan diatur melalui mekanisme kerjasama antara pemprov dan pemkot Ambon.

Untuk itu diharapkan, dengan keberadaan bangunan pasar ini akan menjadi icon yang memberi warna lain bagi wajah Kota Ambon dan Maluku dimasa yang akan datang, serta menjadi sarana perdagangan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat.

Baca Juga: OJK Larang Lembaga Jasa Keuangan Fasilitasi Kripto

“Kepada semua pihak yang nantinya akan menikmati manfaat Pasar Mardika, saya berharap, dapat mendukung pemda dan seluruh pihak terkait dalam proses pembangunan pasar ini,” pintanya.

Ditempat yang sama, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Abdul Halil Kastela berharap, pembangunan pasar dapat bermanfaat untuk kemajuan perekonomian dan menjadi kebanggaan Kota Ambon dan Maluku sebagai icon destinasi wisata baru.

Mengingat, kawasan pasar kata Kastela, merupakan pusat kegiatan ekonomi dan bisnis berskala kota dan regional yang berada di Kota Ambon dan Maluku, juga kawasan landmark yang mempunyai daya tarik, sebagai tujuan rekreasi bagi wisatawan lokal.

“Wisatawan lokal bisa saja berasal dari Pulau Ambon maupun pulau di luar Ambon, tujuannya ya untuk berwisata kuliner, pantai, seni musik dan budaya,” tandasnya. (S-51)