Pangdam: Toleransi Kunci Keberagaman di Indonesia
AMBON, Siwalimanews – Kemajuan bangsa Indonesia tidak terlepas dari sikap toleransi antar umat beragama. Menghormati hak asasi manusia terutama kemerdekaan dalam menganut agama dan kepercayaan yang telah dijamin oleh pemerintah dan UU harus dipahami dengan baik.
Prajurit Kodam XVI Pattimura harus mampu memahami arti toleransi, karena itu kunci keberagaman di Indonesia. Hal ini ditegaskan Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Bambang Ismawan pada acara sosialisasi pembinaan kerukunan umat beragama yang digelar di Aula Makodam, Jumat (8/10).
Pangdam dalam amanatnya mengatakan, sosialisasi pembinaan kerukunan umat beragama dilaksanakan dengan tujuan agar prajurit TNI, keluarga besar TNI, tokoh agama dan tokoh pemuda benar-benar memahami tentang arti toleransi umat beragama.
Dimana antar umat beragama dapat saling menerima, saling menghargai dan saling menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong-menolong dan bekerjasama dengan keanekaragaman keyakinan agama yang ada.
“Saya mengajak kita semua wajib menghormati hak asasi manusia terutama untuk kemerdekaan didalam menganut agama dan kepercayaan yang telah dijamin oleh pemerintah di dalam undang-undang. Untuk itu seluruh warga negara harus bisa hidup berdampingan demi menjaga kerukunan beragama di Indonesia”, tandasnya.
Baca Juga: Samal: Pempus Jangan Beri Harapan PalsuIndonesia merupakan negara multikultural dengan berbagai keragaman antara lain suku, ras, bahasa dan juga agama. Keberagaman ini merupakan asset bangsa Indonesia yang harus dijaga dan rawat bersama.
Keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari. Sehingga setiap umat beragama mempunyai kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan.
Dikatakan, Kodam XVI/Pattimura merupakan kompartemen strategis yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan pembinaan kesiapan operasional atas segenap komandonya dan operasi pertahanan aktif di darat, yang meliputi Kepulauan Maluku dan Maluku Utara.
Dihadapkan dengan demografinya dan kultur budaya serta agamanya yang heterogen, sementara setiap personil dituntut mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah.
Sosialisasi ini diikuti personil perwakilan satuan jajaran Kodam XVI Pattimura dengan tujuan mewujudkan bimbingan teritorial TNI-AD yang adaptif melalui kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama, demi mencegah konflik sosial antar umat beragama serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Pangdam, pentingnya menerapkan prinsip-prinsip kemerdekaan dan kebebasan untuk menumbuhkan sikap toleransi, saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda dengan latar belakang sosial-budaya yang berbeda.
Hal tersebut dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang kuat sebagai modal membangun bangsa Indonesia kedepannya. (S-32)
Tinggalkan Balasan