AMBON, Siwalimanews – Negeri Hative Kecil, Urimessing, Hative Besar, Haria dan Galala menggelar upacara adat yang dikenal dengan nama Panas Pena yang berlangsung di Negeri Hative Kecil, Kamis (27/7).

Budaya ini merupakan salah satu identitas masyarakat Maluku yang digelar untuk mempererat tali silaturahmi antara negeri-negeri yang sudah terikat sumpah dan ikrar sebagai saudara oleh para leluhur mereka.

Pada momen ini juga dilakukan peresmian baileo rakyat milik negeri hative kecil oleh Penjabat Walikota Bodewin Wattimena yang dihadiri oleh sejumlah raja di Kota Ambon.

“Dua peristiwa besar yang terjadi hari ini merupakan momentum untuk menunjukan, bahwa masyarakat negeri adat sampai hari ini, masih tetap menjaga dan mempertahankan warisan para leluhur,” tegas walikota.

Untuk itu, ia meminta agar panas pela ini harus tetap dijaga  untuk membangun persekutuan, mengikat diri dalam hubungan pela. Sementara baileo, sebagai simbol adat.

Baca Juga: Pemprov Dituding Hambat Penyelesaian Polemik Pasar Mardika

“Ini menjadi lambang dari eksistensi sebuah negeri adat dan itu harus dijaga,” tuturnya.

Dikatakan, kegiatan ini harus terus dilakukan untuk memba­-ngun rasa persatuan dan kesa­-tuan. Karena dengan momen ini, kota bahkan provinsi ini bisa aman. “Bayangkan saja, kalau lima negeri basudara, mengikat diri dalam sebuah ikatan, ada masalah apapun, mereka tidak mungkin terlibat satu dengan yang lain. Dengan itu maka kita semua akan menjaga kota dan provinsi ini dengan baik,” katanya.

Sesuatu yang dititipkan oleh para leluhur, harus disyukuri. Karena diwariskan nilai-nilai budaya, adat istiadat yang terus mengikat, mempersatukan sampai saat ini.

Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab besar semua untuk tetap menjaga tatanan budaya, adat istiadat ini demi kemajuan kota ini.

“Mau kota ini maju, eksis dalam segala bidang, maka kita yang mengerti adat, kita yang tahu adat, harus menghargai adat itu,” ingatnya.

Dari proses-proses adat istiadat dan budaya yang terus dilestarikan saat ini ia meminta minimal masyarakat dapat terpovivasi tetap memiliki rasa yang sama dalam menjaga kota ini. (S-25)