PIRU, SIwalimanews – Penjabat Bupati Seram Bagian Barat Andi Chandra Asaduddin mengajak para guru dan kepala sekolah untuk meninggalkan kurikulum 2013 dan beralih ke Merdeka Belajar.

Kurikulum Merdeka Belajar sendiri merupakan pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Sekolah bisa mengambil pelajaran yang diinginkan dengan minatnya.

“Pendidik kita dorong untuk tinggal landas dan beralih ke pembelajaran paradigma baru yakni program merdeka belajar,” kata bupati dalam sambutan yang dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah SBB Sulaiman Kibas ketika membuka bimtek peningkatan kapasitas bidang pendidikan di Kota Piru, Kamis (27/7).

Bupati berharap bimtek ini menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan global yang terjadi seperti pasar bebas, tenaga kerja bebas, perkembangan informasi, serta ilmu pengetahuan teknologi, seni budaya yang dahsyat.

“Inovasi saat ini sejalan dengan tuntutan dunia pendidikan yakni, pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik sebagai manifestasi profil belajar pancasila,” ujarnya.

Olehnya peningkatan kapasitas SDM kepala sekolah, guru dan pengawas akan dilakukan terlebih dahulu, karena kunci dalam restrukturisasi dan reformasi pendidikan di Indonesia salah satunya melakukan peningkatan kapasitas SDM di sekolah.

“Sebagai upaya menjawab tantangan dan perubahan serta persoalan pendidikan, Disdikbud SBB harus lebih kreatif demi peningkatan mutu pendidikan dan kualitas layanan pendidikan,” harapnya.

Sosialisasi ini dengan menghadirkan pemateri dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan Maluku  dan Kadis Pendidikan SBB John Tahya. Untuk diketahui jumlah peserta dalam bimtek ini sendiri berjumlah 816 orang guru mulai dari PAUD, TK, SD di se-Kabupaten SBB. (S-18)