AMBON, Siwalimanews – Muhamad Syahrul Wadjo, yang menjadi orator pada aksi demo di Kantor Gubernur, Rabu (2/9), diculik sekelompok orang tidak dikenal di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

Aksi penculikan itu terjadi Rabu malam, tak jauh dari sekretariat HMI Ekonomi Universitas Pattimura. Kepada Siwalimanews, sejumlah rekan korban menuturkan penculikan itu terjadi saat Syahrul sementara melakukan pembicaraan dengan seseorang lewat telepon seluler, tak jauh dari sekretariat HMI Ekonomi, Universitas Pattimura pada Pukul 22.30 WIT.

“Kita banyak di depan sekretariat, tiba-tiba dua mobil pribadi warna hitam muncul dan langsung menculik Syahrul yang sedang menelpon seseorang,” kata Fadel Rumakat.

Dia menuturkan, kelompok penculik tersebut membawa sebilah parang dan menodong korban. Saat itu, Fadel mendengar Syahrul teriak minta tolong. “Beta minta ampong, jang potong beta,” kata Fadel menirukan teriakan Syahrul.

Tak hanya dirinya yang melihat kejadian itu, sejumlah temannya juga melihat kejadian penodongan itu.
Selanjutnya, korban langsung dibawa dengan mobil.

Baca Juga: Demonstran Sebut Gubernur Maluku Pengecut

Fadel dan teman-temannya tidak kuasa mengejar mobil tersebut. Pasalnya, salah seorang dari kelompok penculik itu mengancam mereka dengan sebilah parang.

Pun mereka tidak bisa mengenali wajah para pelaku, karena mereka semuanya menggunakan masker dan topi. Selain itu, karena lampu mobil diarahkan ke mereka. ‘Jadi kami tidak tahu siapa pelaku,” kata Fadel lagi.

Kejadian ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Fadel dan teman-temannya rencananya, akan segera melaporkan kasus penculikan ini ke Polresta Ambon.

Sebelumnya, Syahrul bersama rekan-rekan mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Peduli Rakyat (ARAK), berunjuk rasa di kantor Gubernur Maluku Rabu (2/9) siang, meminta dibebaskannya orang-orang yang terlibat dalam aksi perampasan jenazah covid-19 beberapa waktu lalu, di kawasan Jalan Jenderal Sudirman. (Cr-1)