AMBON, Siwalimanews – Ayub Tatiratu, warga Desa Rumatiga Dusun Wailela, dianiaya oleh Oknum anggota TNI berpangkat Pratu berinisial NU hingga Babak belur di wajahnya.

Bahkan tulang lengan bagian kanan korban terlepas dari sendi bahu. Tak hanya menganiaya, oknum anggota TNI ini juga sempat menodongkan pistol ke arah kepala korban.

Rey Tatiratu, kakak korban kepada Siwalimanews, Kamis (28/3) melalui telepon selulrnya menjelaskan, masalah tersebut bermula, pada Selasa (26/3) dimana sekelompok orang yang diduga telah mengkonsumsi miras bergerombol di depan rumah, sambil memaki maki.

Lantaran merasa terganggu adiknya (korban -red) keluar dan menegur mereka secara baik baik, serta meminta agar mereka tidak ribut di depan rumah, karena ibunya sementara sakit.

“Tak terima ditegur, kelompok warga tersebut malah menantang (korban) untuk berkelahi. Akibatnya timbul keributan dan masalah tersebut berlanjut ke Polsek Teluk Ambon dan diselesaikan oleh pihak polsek dengan membuat surat pernyataan,” tutur Rey.

Baca Juga: Patroli Malam, Polsek Baguala Himbau Warga Hindari Miras

Keesokan harinya, Rabu (27/3) menantu pemilik kost Hitimala yang adalah anggota TNI berpangkat, Pratu berinisial NU yang diduga sering backing kosan tersebut bersama salah satu rekannya yang belakangan diketahui juga anggota TNI beserta belasan warga mendatangi rumah korban.

Tiba di rumah, Pratu NU ini diterima secara baik baik oleh ibu korban. Namun ketika berada didalam rumah, Pratu NU melihat korban sedang duduk, kemudian Pratu NU mendatangi korban dan bertanya dengan dialeg Ambon “ose ini yang kemarin bermasalah ka?“.

Setelah bertanya Pratu NU langsung melancarkan pukulan ke korban tepatnya di bagian wajah. Tak hanya Pratu NU, beberapa warga yang datang bersamanya juga memukul korban. Akibat pukulan tersebut hidung dan mulut korban mengeluarkan darah.

Melihat korban dianiaya oleh anggota TNI dan beberapa warga, ibu korban spontan berteriak meminta tolong, namun bukannya menghentikan aksi premanisme yang dilakukannya, Pratu NU malah mengeluarkan pistol yang dibawanya dan menodongkan pistol tersebut ke kepala korban sembari berkata “beta bunuh ose”.

Melihat korban ditodong pistol, salah satu rekan korban bernama Samuel mencoba melerai aksi Pratu NU, namun Samuel juga menjadi korban pemukulan yang dilakukan Pratu NU.

“Setelah puas melancarkan aksi preman dan ala koboi, Pratu NU dan rekan-rekannya pergi meninggalkan korban. Setelah itu, keluarga kami menghubungi Polsek Teluk Ambon guna melaporkan kasus tersebut,” tandas Rey.

Ia mengaku, korban sementara berada di RS Bhayangkara Polda Maluku untuk kepentingan pengambilan visum dan berdasarkan hasil rontgen tulang lengan sebelah kanan korban terlepas dari sendi bahu. Melihat kondisi korban seperti ini, pihak keluarga juga memastikan akan menempuh jalur hukum hingga persoalan ini tuntas, bahkan keluarga telah berjanji tak akan mencabut laporan tersebut.

“Adik saya sudah divisum di RS Bhayangkara dan hasil rontgen tulang lengan adik saya terlepas dari bahu. Jujur kami tak terima ketika adik saya dipukul, kemudian ditodong dengan  pistol, emang kami ini teroris, RMS, ataupun OPM, sehingga ditodong pistol seperti ini. Kami pastikan bahwa tidak ada pencabutan laporan, bahkan dengan permintaan maaf sambil bersujud pun tak akan kami cabut laporan tersebut,” tegas Rey.(S-26)