Nahkoda Cantika Lestari 99 Tersangka Pemalsuan Rapid Test
AMBON, Siwalimanews – Diduga memalsukan surat rapid test, tim penyidik Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease menetapkan, nahkoda KM Cantika Lestari 99 inisial IS (58) dan rekannya Viona M (31) sebagai tersangka.
Penetapan tersangka digelar saat penyidik Unit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso mengantongi dua alat bukti yang cukup.
Kapolsek KPYS Ambon, Iptu Richard Matthew Gurning mengatakan, penetapan kedua tersangka karena penyidik menemukan tindak pidana dalam pembuatan surat rapid test palsu tersebut.
Modus operandi yang dilakukan, tersangka Viona yang berprofesi sebagai eks perawat bekerja sama dengan nahkoda untuk membuat surat rapid palsu.
“Surat rapid palsu yang dibuat itu berjumlah 14 orang dengan rincian 13 orang ABK dan tersangka Narkoda, dengan membayar kepada tersangka Viona sebesar Rp.700 ribu untuk keseluruhan surat rapid palsu tersebut. Surat ini dibuat sebagai syarat berlayar untuk mencegah menularan virus corona di tengah masyarakat,” kata Richard, Minggu (13/9)
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Buru Klaim Tanaya tak Korupsi, Jaksa Siap LawanPerwira dengan dua balok emas di pundak itu mengatakan, penetapan tersangka dilakukan penyidik setelah pemeriksaan dilakukan sejumlah saksi-saksi, termasuk tiga dokter dari rumah Sakit GPM serta saksi pelapor.
“Sedangkan untuk para ABK, penyidik memeriksa mereka dengan hanya mengambil sampel atau perwakilan. Karena keseluruhan ABK tidak mengetahui surat rapid test dimaksud. Kemudian setelah dirampungkan sejumlah alat bukti, bukti menguat untuk digelar perkara kemudian ditetapkan kedua oknum itu sebagai tersangka,” jelasnya.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kedua tersangka kini dijerat dengan pasal 263 KUHP tentang membuat surat palsu/memalsukan surat.
“Bahkan berkas kedua tersangka ini pun sudah persiapan tahap I ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Ambon untuk diteliti lebih lanjut, demi kepentingan persidangan di Pengadilan Negeri Ambon,” tandasnya.
Sebelumnya, Kapolsek KPYS Ambon, Iptu Richard Matthew Gurning mengatakan, laporan terkait surat rapid test palsu saat ini sudah ditangani pihaknya bersama anggota. Dari 14 orang tersebut, satu orang nahkoda, sedangkan 13 orang lainnya ABK. “Dari laporan ini, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap Nahkoda,Jumat (21/8) malam, setelah diperiksa, kami memutuskan untuk kapal berangkat dulu, karena sudah ada penumpang yang tidur di kapal,” katanya.
Menurutnya, meskipun kapal bersama dengan para terlapor yakni 13 ABK dan satu Nahkoda sudah berangkat ke MBD, namun setelah kembali, penyidik melakukan pemeriksaan lanjut terkait dengan laporan polisi (LP) yang dimasukan pihak pelapor dari Karantina Kesehatan Pelabuhan ke Polsek KPYS. (Cr-1)
Tinggalkan Balasan