PIRU, Siwalimanews – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Siwalima Ambon menggelar pameran keliling di Kabupaten Seram Bagian Barat, Kamis (21/4).

Pameran yang dibuka Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Josep Rahanten itu berlangsung di SMA Negeri 3, dibawah sorotan tema,  Menghayati Masa Lampau Meningkatkan Kreatifitas Membangun Bangsa.

Kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan minat generasi muda serta masyarakat untuk mengunjungi museum, menumbuhkan daya apresiasi generasi muda dan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia, sebagai wujud nyata kontribusi Museum Siwalima dalam upaya melestarikan kebudayaan bangsa, dan menciptakan rasa bangga serta  cinta terhadap tanah air, melalui kebudayaan, sejarah dan perjuangan bangsa.

Rahanten dalam sambutannya mengatakan, dalam perjalanan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, Maluku mempunyai peran yang penting dalam proses kemerdekaan Indonesia, karena banyak perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Maluku, salah satunya yang dikenal yakni Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura), Christina Martha Tiahahu, dan dr J Leimena.

Para pejuang Maluku yang turut berjuang untuk melepaskan ikatan penjajahan, dan salah satu tokoh dari Maluku yang ikut mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan dan turut hadir pada saat perumusan Naskah Proklamasi adalah Latuharhary.

Baca Juga: PLN tak Berfungsi, Mahasiswa Batabual Demo di DPRD

“Ketika Indonesia merdeka beliau diangkat menjadi Gubernur pertama Maluku, dan menjadi kebanggaan masyarakat SBB karena bisa melihat perjalanan sejarah bangsa Indonesia dan bisa melihat sosok para pejuang bangsa,” ujarnya.

Dalam pengelolaan Museum Siwalima Kata dia, harus  bisa memenuhi standar pelayanan teknis, juga mendukung pelaksanaan kemajuan kebudayaan di daerah. Museum menurut PP Nomor 66 tahun 2015 pasal 1 ayat 1, adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.

Selain tugas museum untuk melestarikan benda-benda sejarah dan budaya atau koleksi, tetapi yang paling penting lagi museum dapat menginformasikan tentang koleksi tersebut kepada masyarakat lewat kegiatan pameran.

“Pameran keliling Museum Siwalima Ambon yang diselenggarakan di SBB merupakan salah satu media untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dari sejarah bangsa di masa lalu. Oleh karena itu, banyak yang dapat kita ambil makna dan nilai dari peristiwa-peristiwa itu,” ucapnya.

Kepala UPTD Musium Siwalima Ambon Darwis J Lawalata menjelaskan, tujuan dari pemeran ini adalah, bagaimana masyarakat terlebih khusunya para siswa dan siswi di SBB lebih mengenal dekat sejarah masa lampau.

Sejarah yang ada pada Museum Siwalima yang dipamerkan ada 54 koleksi, sedangkan khusnya untuk sejarah SBB sekitar 11 koleksi, salah satunya gelang tohoa dan sebagainya.

“Dengan kegiatan ini masyarakat umum dan siswa dapat mengenal nilai-nilai sejarah masa lampau terkait dengan cakar budaya,” ujarnya.

Pameran ini kata Lawalata, terbuka untuk pelajar maupun masyarakat umum, untuk memperkenalkan koleksi dan data sejarah serta budaya, sebab anak merupakan penerima dan penerus tongkat estafet, karena itu anak bukan hanya harus cerdas secara intelektual, tetapi harus cerdas spiritual, cerdas emosional dan cerdas sosial.

“Museum Siwalima merupakan lembaga informal yang turut berperan dalam pembentukan karakter anak di Maluku khusus peserta didik di Bumi Saka Mese Nusa,” ucap Lawalata. (S-18)