BULA, Siwalimanews  –  Setelah sukses melakukan pemeran keliling di Saparua, Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Piru, Kabupaten SBB, kali ini Museum Siwalima menymbangi Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur.

Pameran yang dipusatkan di halaman SMA Negeri 1 Bula, yang mengusung Sejarah dan Kebudayaan Maluku, dibuka oleh Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur, Jumat (7/7).

Bupati Seram Bagian Timur dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Idris Rumalutur, mengatakan, melalui pameran keliling ini, kiranya masyarakat SBT terutama para siswa dapat menamakan nilai-nilai budaya bangsa dan negara.

“Oleh karena itu, nilai-nilai yang terkandung pada koleksi museum dapat di komunikasikan kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan, salah satunya kegiatan pameran keliling yang setiap tahunnya dilaksanakan pada tingkat kabupaten/kota di Maluku,” ujar bupati.

Pameran keliling di Kabupaten SBT ini kata bupati, merupakan kegiatan  program publik yang didanai oleh APBD tahun 2003 dengan tema sejarah dan kebudayaan Maluku.

Baca Juga: Bupati SBT dan Istri Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana

“Apapun tujuan kegiatan ini dilaksanakan tidak lain untuk menanamkan nilai-nilai budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan pemahaman terhadap keberagaman budaya dan tradisi serta meningkatkan kualitas budaya masyarakat,” tutur bupati.

Untuk menumbuh kembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai sejarah dan budaya serta memperkokoh ketahanan budaya yang berorasi, menurut bupati, maka fungsi museum sebagai pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah, serta pusat penyaluran ilmu dan umum, maupun objek pariwisata dan pemanfaatan kesenian cermin sejarah manusia, alam dan kebudayaan media untuk bertakwa kepada Tuhan yang Maha esa, maka museum harus menjalankan fungsinya, salah satunya dengan melakukan pameran seperti ini.

“Dengan demikian museum diharapkan dapat membuat manusia Indonesia seutuhnya,” ucap bupati.

Keberadaan pameran keliling yang dilakukan Museum Siwalima di Kabupaten SBT lanjut bupati, merupakan momentum yang penting, bahkan sangat strategis dalam memberikan penguatan dan membuka wawasan serta pemahaman dari suatu refleksi sejarah budaya bangsa di Maluku yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan masa lampau atau masa para datuk-datuk.

Berdasarkan pengamatan sejarah, Maluku memang terkenal dengan cengkeh dan pala, sehingga disebut juga pulau rempah-rempah dengan keanekaragaman etnis dan budaya serta kekayaan alam, baik daratan maupun lautannya.

Selain itu, masyarakat Maluku yang pada awalnya sangat bersahaja, lambat laun mengalami interaksi dan akulturasi budaya luar yang sangat kuat dalam perjalanan panjang sejarahnya. Hal itu dapat dibuktikan dengan di pamerkannya benda- benda koleksi cagar budaya Maluku dari masa ke masa yang disimpan di Museum Siwalima Ambon.

“Oleh sebab itu, saya mengapresiasi Pemprov Maluku yang telah mengagendakan kegiatan pameran keliling yang bertemakan sejarah dan kebudayaan Maluku di Kabupaten SBT,” pungkas bupati.(Mg-1)