PELAKSANAAN MTQ XXX tingkat Kabupaten Maluku Tengah di Kecamatan Leihitu Barat secara umum memang telah berakhir setelah  ditutup resmi oleh Penjabat Bupati Malteng, Muhamat Marasabessy, Senin (1/8).

Kendati demikian, lomba seni membaca kitab suci Alquran di bumi Pamahanu-Nusa itu, telah mengukir sejarah fenomenal tentang bangunan kerukunan antar umat beragama di daerah itu.

Bagaimana tidak, pelaksanan kegiatan itu turut diramaikan komunitas masyarakat Kristen Kecamatan Leihitu Barat yang memperkaya sikap toleransi antar umat yang memperkuat kehidupan bersama sebagai warga Maluku Tengah, warga Maluku dan warga negara Indonesia yang majemuk.

Kepada Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Malteng, Hengky Tomasoa dalam rilisnya menggambarkan tingginya toleransi antar umat beragama dalam itu.

Dikatakan, keterlibatan masya­rakat Kristen yang turut berpar­tisipasi dalam paduan suara saat pembukaan dan penutupan MTQ XXX terlihat sangat  menarik. Alhasil penutupan MTQ Malteng ke XXX itu berjalan sangat harmonis.

Baca Juga: Keliobas: Pendidikan Adalah Kunci Masa Depan

“Sebanyak 31 siswa dari Negeri Hatu, Negeri Lilibooi dan Negeri Allang bersama teman-temannya dari Negeri Wakasihu dan Negeri Larike mengumandangkan lagu Mars MTQ dan Hymne MTQ secara apik dan merdu,” ungkap Tomasoa, kepa­da wartawan, di Masohi, Jumat (4/8).

Lebih jauh Kadis menjelaskan, bentuk toleransi tersebut lebih disempurnakan lagi dimana pelatih paduan suara tersebut adalah Pelatih Tim Pesparawi Kecamatan Leihitu Barat, ibu Damaris Manu­putty dan Petra Manuhua yang mana keduanya beragama Kristen. Bukan itu saja lanjut Kadis, upacara penutupan MTQ Kabupaten Malu­ku Tengah juga dihadiri oleh Ketua Klasis Masohi Pendeta A. Lohy.

Tomasoa menggambarkan pe­nampilan paduan suara tersebut, seluruhnya menggunakan pakaian yang bernuansa Islami. bahkan, pimpinan Kecamatan Leihitu Barat,  J. Tuhumena dan isteri dalam kegiatan pembukaan maupun penutupan juga menggunakan busana bernuansa Islami.

“Paduan suara dengan menggu­nakan busana Islami ini dapat dimaknai sebagai semangat masya­rakat Leihitu Barat mengimple­mentasikan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang dikomandai oleh Muhamat Marasabessy, yakni mewujudkan Maluku Tengah yang harmoni dan toleran dan diharapkan menjadi desain moderasi beragama dari maluku tengah untuk Maluku,” tukasnya.

Untuk diketahui, MTQ tingkat Kabupaten Malteng yang digelar mulai pada 22 Juli dan ditutup resmi Penjabat Bupati Maluku  Muhamat Marasabessy, pada 1 Agustus lalu itu dimenangkan Kecamatan Salahutu sebagai juara umum.

Tak hanya itu terdapat beberapa fenomena, pertama meningkat secara drastis. jumlah, hadiah atau penghargaan bahkan untuk juara 1 cabang seni baca Alquran golongan Tilawah dewasa putra/putri dan cabang hafalan Alquran golongan 30 juz putra dan putri diberi penghargaan tambahan untuk umbroh di Tanah Suci Mekkah.

Penjabat Bupati Maluku Tengah juga menjanjikan, pelaksanaan Pes­parawi Kabupaten Maluku Tengah yang akan dilaksanakan di Kecama­tan Leihitu Barat juga akan dihadiahi sebanyak empat orang untuk berangkat ke Yerusalem.(S-17)