SAUMLAKI, Siwalimanews – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah di Kabupaten Tanimbar akan terus mendorong standar nilai ujian bagi para siswa dan siswi SMA se-Kabupaten Tanimbar di tahun ajaran 2022/2023

Hal ini dibuktikan dengan, gabungan para guru SMA se-Tanimbar yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) mulai menyusun soal-soal ujian sekolah maupun kisi-kisinya bagi para siswa, sekaligus meningkatkan kapasitas tenaga pendidik.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Tanimbar Andarias Batlayar kepada Siwalimanews di sela-sela kegiatan penyusunan kisi-kisi dan soal ujian sekolah tersebut yang berlangsung di aula SMAN 10 Tanimbar, Rabu (22/2) menjelaskan, kegiatan ini akan berlangsung  selama tiga hari kedepan.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari realisasi program MKKS untuk menyamakan persepsi dan mengatasi kekurangan guru mata pelajaran, agar kemajuan pendidikan di Tanimbar menjadi lebih baik,” ungkap Batlayar

Kepala SMA Kristen Saumlaki ini juga mengaku, program penyusunan soal-soal ini dibiayai lewat pos anggaran dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Baca Juga: Sam Latuconsina Pimpin Sidang Munas PGI

“Jumlah SMA di Tanimbar ini ada 20 sekolah, semua berpartisipasi dengan baik, mulai dari penyusunan kisi-kisi dan soal ujian sekolah, masing-masing guru akan berkaloborasi. Selain itu, untuk tahun ini terdapat 13 mata pelajaran utama dan 5 mata pelajaran agama,” urainya.

Kegiatan ini selain pesertanya adalah guru mata pelajaran kata Batlayar, sejumlah kepala sekolah juga turut hadir dan menyaksikannya secara langsung, walaupun terdapat sekolah yang jangkauannya jauh, namun perwakilan guru sekolah diwajibkan hadir minimal 1 orang, dan yang di wilayah terjangkau diwakili 2 orang dari masing-masing SMA.

“Pada prinsipnya, selain menyusun soal ujian, kita juga mendorong para guru mata pelajaran untuk menyamakan persepsi, agar tidak ada kesenjangan antar sesama guru mata pelajaran,” tuturnya.

Ia mengkui, ada sebagian sekolah yang kapasitasnya belum tersedia, sehingga pertemuan lewat penyusunan soal ujian ini tidak dipandang formalitas, namun tenaga pendidik saling melengkapi, ini juga akan menjadi bahan masukan bagi MKKS, walaupun hasil kelulusan ditentukan oleh masing-masing sekolah, namun akan dievaluasi secara keseluruhan.

“Kita akan evaluasi standar nilai yang diperoleh siswa masing-masing sekolah. Tentunya, nilai  kelulusan siswa akan dianalisa, dan dikaji. Jika terdapat kelemahan ataupun kekurangan, MKKS akan terus berupaya,” janjinya.

Untuk Batlayar berharap, para guru mata pelajaran harus memanfaatkan kegiatan tersebut dengan maksimal, untuk memajukkan kualitas pendidikan di bumi Duan Lolat ini.(S-26)