PENJABAT Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy menyambut gembira dan mengapresiasi penuh pelaksanaan Program Bakudapa Anak dan Remaja (BADAR) tingkat Klasis GPM Masohi.

Apreasiasi tinggi Bupati kabu­paten tertua di Maluku itu, ditegas­kan saat membuka kegiatan yang berlangsung di bumi Perkemahan Valetna,Jemaat GPM Watludan, Senin (26/6).

“Atas nama pemerintah dan se­luruh masyarakat, saya menyambut dengan gembira dilaksanakannya ke­giatan ini disertai apresiasi serta penghargaan yang setinggi-tinggi­nya kepada Majelis Pekerja Klasis GPM Masohi dan Panitia Pelaksana yang sudah berkerja dengan tekun dan sabar hingga acara ini dapat berlangsung dengan sukses dan sangat meriah,” tandas Bupati.

Marasabessy mengaku takjub dengan sistem tata kelola kelemba­gaan yang dimiliki GPM.

Menurutnya, tata kelola orga­nisasi kelembagaan GPM dapat dijadikan role-model untuk direfli­kasikan ke dalam sistem instansi pemerintah termasuk organisasi keagamaan lainnya.

Baca Juga: Pemkot Bagi 70 Hewan Kurban

“Dalam berbagai kesempatan menghadiri acara GPM, saya terus memberikan apresiasi kepada MPH Sinode GPM, Pimpinan Klasis dan Pimpinan Jemaat dimana secara kelembagaan GPM mampu mene­rapkan suatu sistem tata kelola kelembagaan yang sangat baik, dan ini bisa menjadi role mode untuk direplikasikan dan diadaptasikan dengan sistem tatakelola yang di­kerjakan oleh instansi pemerintah termasuk lembaga-lembaga sosial keagamaan lainnya,”ujar Marasa­bessy.

Dikatakan, kegiatan BADAR ada­lah salah satu bukti nyata kepa­manan kelembagaan GPM yang secara konsisten dan berkelanjutan dilaksanakan setiap tahun di setiap tingkatan, mulai dari tingkat jemaat hingga tingkat sinode.

“GPM mampu mengisi ruang kosong dimasa liburan sekolah, dengan menciptakan kegiatan yang sangat luar biasa ini. Saya bersyukur, bisa mengambil bagian dalam acara ini untuk melihat dan merasakan secara langsung bagaimana pola dan metode pembinaan Anak Remaja yang dikembangkan oleh Gereja Protestan Maluku,” timpal Bupati.

Menurutnya, dengan mengusung tema “Generasi Emas Gereja di Konteks Perubahan Zaman”, tentu tema ini memiliki  makna filosofis dan theologis yang sangat dalam karena relevan dan kontekstual dengan isu-isu kekinian yang dihadapi ditengah arus perubahan globalisasi yang sangat cepat dan menantang.

Perkembangan teknologi digital dan penggunaan media sosial, kesehatan mental, perubahan sosial dan lingkungan, serta kejahatan dan kekerasan telah menunjukkan tanta­ngan dan ancaman yang menggerus moral, hingga meningkatkan keke­rasan dan kejahatan. Bahkan, tak jarang pelaku-nya diketahui juga melibatkan anak. Untuk mengatasi tantangan ini, maka kerjasama, kolaborasi dan sinergitas harus terbangun diantara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, agar secara gotongroyong melakukan berbagai kegiatan yang produktif dan berdampak positif bagi masya­rakat khususnya anak dan remaja.

“Dalam Bakudapa Anak Remaja Gereja Protestan Maluku ini, kita mengakui pentingnya pemberda­yaan anak dan remaja dalam gereja. Peran anak dan remaja dalam pembangunan daerah, bangsa, dan negara sangat penting untuk men­ciptakan masa depan yang lebih baik. Meskipun mereka masih di­anggap sebagai kelompok usia yang belum dewasa secara hukum, anak dan remaja memiliki potensi yang luar biasa untuk memberikan kontri­busi yang signifikan dalam pemba­ngunan. Mereka harus dipersiapkan dan dibentuk untuk menjadi pe­mimpin yang berintegritas, pembaru sosial, dan warga yang berperan aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan,” urai Marasabessy.

Lebih jauh Bupati menegaskan, kegiatan BADAR ini memberikan kesempatan bagi anak dan remaja untuk bersatu, berbagi pengalaman, dan memperkuat iman mereka bersama.

“Saya mendapat laporan ada se­jumlah kegiatan yang sudah me­rencanakan dan disiapkan berupa kegiatan Edukasi dan Sosialisasi, basepractice dan juga game. Materi kegiatan ini tentu sangat relevan dan kontekstual. Saya,optimis bahwa tujuan dan luaran yang diharapkan dari kegiatan ini benar-benar dapat tercapai secara  maksimal, serta mem­berikan dampak positif bagi pening­katan kapasitas ilmu penge­tahuan dan ketrampilan, serta pem­bentukan etika, moral dan spiri­tualitas Anak Remaja GPM,” jelasnya.

Menurutnya, pemerintah daerah memiliki peran yang penting dalam mendukung aktivitas anak dan remaja dengan menerapkan kebija­kan dan program yang bertujuan untuk melindungi, mengembangkan, dan memberdayakan mereka. Me­lalui komitmen ini, pemerintah daerah berperan penting dalam mencipta­kan lingkungan yang mendukung perkembangan holistik anak-anak dan remaja. Dalam kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, lembaga pen­didikan, organisasi non-pemerintah, dan keluarga, pemerintah daerah dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup dan masa depan generasi muda.

“Dalam kesempatan ini, saya mengajak semua pihak yang hadir untuk bersama-sama mendorong partisipasi aktif anak dan remaja dalam kegiatan gereja dan masya­rakat. Mari kita menjadi teladan yang baik bagi mereka, memberikan du­kungan moral, dan memberdayakan mereka untuk mengeksplorasi dan mewujudkan potensi mereka. Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi momen yang bermakna dan memotivasi kita untuk bekerja sama dalam membentuk masa depan yang cerah bagi generasi muda kita,” tukasnya. (S-17)