Maluku Dukung AHY
Konflik Internal Partai Demokrat,
AMBON, Siwalimanews – Partai Demokrat bergolak! Pendukung kader yang dipecat, ancam menggelar Konggres Luar Biasa.
DPP Partai Demokrat akhirnya memutuskan memecat tujuh kadernya atas dugaan adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan atau kudeta terhadap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tujuh orang itu adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya dan Marzuki Alie atas pelanggaran etika.
AHY merasa terusik dengan sekelompok orang yang mewacanakan dirinya turun dari kursi ketua partai yang baru diduduki selama 11 bulan. Bukan saja dari istana, upaya pendongkelan itu juga datang dari dalam partai berlambang bintang mercy.
“Gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo,” kata AHY di kantor DPP Demokrat, Senin (1/2) lalu.
Serukan KLB
Baca Juga: Pengurus Golkar Kota Ambon TerbentukMenyikapi konflik interal di tubuh Demokrat, organisasi sayap Partai Demokrat, Barisan Massa Demokrat, menyerukan agar Partai Demokrat menggelar kongres luar biasa. “Karena fakta dan kondisi obyektif, dengan dorongan sema-ngat, Barisan Massa Demokrat menggugat kembalikan dan tegakkan partai sesuai identitas-nya, yaitu partai modern dan terbuka,” kata Ketua Umum DPP Barisan Massa Demokrat Supandi R Sugondo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, (2/3).
Supandi mengungkapkan Partai Demokrat kehilangan identitas sebagai partai modern dan terbuka. Partai Demokrat dinilai gagal membuat kaderisasi karena organisasi sayap partai sebagai wadah kaderisasi diamputasi kreasinya, ditutup ruang geraknya, dan dimatikan hak-haknya hanya dipakai untuk kepentingan sesaat.
Ia menyampaikan, sejak Kongres Partai Demokrat pada 2013 hingga saat ini, perolehan suara partai di pemilihan legislatif terus menurun. Meski Susilo Bambang Yudhoyono memimpin langsung Partai Demokrat sekaligus menjabat presiden, perolehan suara Demokrat di Pileg 2014 turun menjadi 10,19 persen.
Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky menegaskan bahwa organisasi sayap Demokrat tidak memiliki wewenang untuk mengusulkan KLB.
Tak Berdasar
“Karena itu kalau ada organisasi sayap yang mengusulkan KLB, apalagi penggantian ketua umum Partai Demokrat, pasti pengurusnya sedang keblinger,” kata Herzaky, seperti dilansir Tempo.
Herzaky menyebut bahwa mereka-lah KLB sesungguhnya, yaitu Keblinger Luar Biasa. Sebab, mereka tidak punya hak berdasarkan konstitusi yang berlaku di Partai Demokrat, namun bertingkah di luar kepatutan dengan menilai dan mengusulkan pergantian ketua umum partai.
Organisasi sayap, kata Herzaky, berisi para relawan yang suka dan rela membantu partai mengepakkan sayap lebih tinggi dan jauh. Bukan mencoreng nama baik partai, apa-lagi menjadi AHY, kata Supandi, juga dipilih sebagai Ketua Umum Demokrat secara aklamasi yang dipaksakan. Sebab, tidak ada materi, tata tertib, tidak ada pertanggungjawaban keuangan, bahkan AD/ART 2020 dibuat di luar atau setelah kongres.
Maluku Setia
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Demokrat Maluku, Marcel Sahusilawane mengatakan, DPD Demokrat Maluku tetap setia pada kepemimpinan sah AHY dan menolak dengan tegas ajakan KLB.
“Kita tolak KLB. Kita tetap taat pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat,” ujar Sahusilawane kepada Siwalima melalui telepon selulernya tadi malam.
Sahusilawane mengatakan pe-ngurus Demokrat Maluku, maupun pengurus di tingkat kabupaten dan kota se Maluku, tetap setia mendukung kepemimpinan AHY sebagai ketua umum.
“Kami tetap mendukung AHY sebagai ketua umum dan menolak KLB,” tegas Sahusilawane.
Dia mengku, Demokrat Maluku sama sekali tidak terpengaruh dengan berbagai upaya untuk dilaksanakan KLB dan tetap taat pada konstitusi partai.
“Untuk Maluku baik di kabupaten dan Kota kita tolak KLB,” tegasnya lagi. (S-19)
Tinggalkan Balasan