AMBON, Siwalimanews – Aksi ratusan mahasiswa yang melakukan demosntrasi menolak perpanjangan PPKM di Balai Kota Ambon sejak pukul 12.00 WIT terus berlanjut hingga sore hari.

Mereka menolak untuk meninggalkan Balai Kota, sebelum Walikota Richard Louhenapessy atau Sekot AG Latuheru menemui mereka.

Namun lagi-lagi aksi mereka tak digubris, sebab sampai dengan pukul 17.00 WIT tak ada satupun pejabat pemkot yang menemui para demonstran.

Lantaran aspirasi mereka tak juga didengar oleh para pejabat di pemkot, alhasil mereka menyebut Walikota Richard Louhenapessy tak mempunyai hati nurani, sebab keluhan dan jeritan rakyat yang disampaikan tidak ditindak lanjuti.

Kordinator aksi Jihat Toisutta dalam orasinya mempertanyakan, alasan apa sehingga Walikota maupun Sekot tidak bisa turun untuk menemui mereka, padahal masyarakat resah dengan kebijakan yang dikeluarkan pemkot.

Baca Juga: Barends: Disparitas Pembangunan Picu Perpecahan Bangsa

“Ada apa sebenarnya, padahal gampang saja, terima pernyataan kita dan tindak lanjuti,” ucapnya.

Ia juga minta pemkot jangan membuat masyarakat resah dengan berbagai bentuk kebijakan yang menguntungkan para pejabat, namun menyengsarakan rakyat kecil.

“Richard Louhenapessy segera turun,” teriak para pendemo.

Aksi ratusan mahasiswa ini sempat memanas ketika mereka memaksa masuk ke halaman Balai Kota, namun lagi-lagi usaha mereka dicegat oleh aparat kepolisian bersama anggota Satpol PP.

“15 Menit kita kasih waktu tunggu Walikota atau sekot untuk menemui kami, jika tidak datang menemui kami, maka kami akan masuk secara paksa,” teriak mereka.

Setelah melakukan orasi secara bergantian dan sambil menunggu Walikota atau sekot untuk turun menemui mereka, ratusan mahasiswa ini memilih rehat sejenak untuk Sholat Azhar di Tribun Lapangan Merdeka Ambon. (S-51)